Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Komisi VIII DPR akan meminta penjelasan Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal penghentikan Kebaktian Kebangunan Rohani Natal di Gedung Sabuga, Bandung, Selasa malam lalu.
"Saya prihatin adanya kejadian kemarin, tentu ini kembali mencoreng toleransi beragama di negara kita. Saya berharap situasi ini tidak berkepanjangan dan segera diselesaikan dengan konsolidasi ke semua pihak termasuk tokoh di Jabar," jelas anggota Komisi Agama DPR RI Diah Pitaloka, kemarin.
Insiden penghentian KKR di Gedung Sabuga oleh puluhan anggota ormas Pembela Ahlus Sunnah dan Dewan Dakwah Islam memantik reaksi keras dari berbagai kalangan. Di media sosial juga gempar mengecam aksi intoleransi ini. Bahkan tanda pagar alias tagar #BandungIntoleran ramai di jejaring Twitter.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sampai meminta maaf kepada peserta kebaktian terkait insiden ini. Kang Emil juga menegaskan tidak ada larangan melakukan peribatan di gedung milik publik.
Diah mengakui, penghentian KKR Natal di Bandung membuat situasi memanas. Disamping itu, menjadi sebuah ironi sikap tidak toleran terjadi di provinsi Jawa Barat yang majemuk dengan aneka budaya dan kearifan lokal.
"Peran negara melindungi seluruh umat beragama harus ada di tengah masyarakat dan itu mutlak harus berlaku di Indonesia. Nanti saya akan mengusulkan pimpinan Komisi VIII untuk mendengarkan langsung penjelasan kronologi pembubaran dari Kapolri. Nanti coba saya usulkan," terangnya.
Sebab, kata dia, tidak mungkin polisi kecolongan sehingga insiden ini terjadi. "Ini negara hukum, apabila ada masyarakat dari golongan minoritas tertindas maka di situ peran negara harus hadir," jelas Diah.
RIMANEWS
Jual Baju Wanita Dress Blouse Kemeja Jaket Celana Baju Pria Baju Anak Baju Couple Baju Muslim Tas Wanita Sepatu Nike Adidas Dll Harga Murah hubungi SMS/WA/LINE 085721536262 FOLLOW IG @tokotim Bisa kirim ke seluruh Indonesia
0 Komentar