Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus memanjatkan doa di Masjid Biru, Istanbul, Turki, dalam kunjungannya menemui ulama Muslim negara tersebut.
Seperti dikutip Liputan6 dari Reuters, Minggu (30/11/2014), Paus yang dikenal bersahaja itu melepas sepatunya sebelumnya memasuki Masjid Biru. Paus pun kemudian berdoa secara khidmat di tempat ibadah tersebut.
Paus dengan nama lahir Jorge Mario Bergoglio itu berdoa menghadap Mekah yang merupakan kiblat bagi umat Islam. Dia didampingi oleh Ulama Besar Istanbul Rahmi Yaran.
Juru bicara Vatikan menyebut doa yang dilakukan Paus itu sebagai "pujian dalam diam" kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kunjungan Paus di Masjid Biru ini pun mengundang perhatian wisatawan, warga dan jemaah sekitar. Sekelompok anak-anak di sana melambaikan bendera Turki dan bendera Vatikan, sambil meneriakkan "Hidup Paus".
Seorang pekerja rumah sakit Istanbul yang melihat momen tersebut mengatakan, apa yang dilakukan Paus merupakan sebuah simbol perdamaian antar umat beragama, di mana antara umat yang satu bisa menghargai umat lain, dan hidup berdampingan.
"Kita harus menghormati keyakinan satu sama lain. Kunjungan Paus ini Insya Allah bisa mewujudkan perdamaian ini," ujar warga bernama Halil Ibrahim itu.
"Kita ingin sekali menunjukkan bahwa agama kita semua damai. Kita ingin semua orang memahami Islam. Kita tidak ingin perang karena agama," imbuh dia.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kunjungan Paus Fransiskus menunjukkan langkah penting untuk mencapai perdamaian regional.
Sebelum Paus Fransiskus, hal serupa pernah dilakukan Paus Benediktus di Masjid Biru Turki, meski kritik kemudian datang dari umat konservatif Katolik dan sebagian kalangan Muslim.
Serukan Perdamaian
Di Turki yang saat ini menjadi negara Muslim konservatif, Paus Franciskus menyerukan dialog lintas iman untuk menandingi fanatisme dan fundamentalisme, dalam kunjungan ke Turki.
Dalam pidato yang disampaikan di Ankara, dia juga menyerukan untuk mendorong perdamaian di Timur Tengah, dan mengatakan kawasan itu "sudah terlalu lama menjadi ajang perang saudara"," ujar Paus, seperti dimuat BBC.
Dalam sebuah pidato di konferensi pers, Paus menyerukan sebuah "dialog yang dapat memperdalam pemahaman dan penghargaan" antar iman.
Paus mengatakan :"Fanatisme dan fundamentalisme bisa memicu kesalahpahaman dan diskriminasi, butuh untuk ditandingi dengan solidaritas dari seluruh penganut kepercayaan." Dia juga mendesak tambahan bantuan untuk membantu para pengungsi dari Suriah dan Irak.
LIPUTAN6
0 Komentar