POLITISASI AGAMA UNTUK MENDULANG SUARA, DARI AYAT HINGGA MAYAT, DARI REKLAMASI HINGGA ILUSI



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Judul diatas saya kutip dari kata-kata Ulim Ni’am Yusron di akun Facebooknya dengan nama serupa. Untuk menghindari pembahasanya yang acak dan amburadul maka tulisan ini saya bagi menjadi beberapa tahap, yakni :
  • Isu Agama dan ampuhnya SARA dalam mendulang suara
  • Menakut-nakuti masyarakat, dari ayat masuk nereka sampai mayat tak disholatkan
  • Tak punya program, Reklamasi hanya panggung Sandi-wara bertopeng kampanye
  • Baiat hingga ilusinya sebuah program.
Pada persidangan ke-14 kasus dugaan penistaan agama dengan  terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, seharusnya sudah bisa menjadi cermin dan pencerahan bagi kita semua, bahwasannya Ahok tidak pernah memusuhi Islam.
Hal ini memang berbanding lurus setelah ada pengakuan dari saksi Suyanto dipersidangan ke-14. Menurutnya, Ahok  memiliki jiwa sosial yang amat tinggi, Suyanto juga mengakui bahwa dirinya pernah diingatin oleh Ahok untuk melakukan sholat jumat, membantu pembangunan masjid, dan menaikkan haji 4 orang.
Kesaksian Suyanto ternyata di perkuat oleh saksi Fajrun. Menurutnya, Ahok sering bersilahturahmi ketiki idul fitri ke rumah Muslim, dan begitu juga sebaliknya, Muslim bergantian bersilahturahmi ke rumah Ahok ketika hari natal tiba.
Akhirnya semua berubah begitu cepat, setelah FPI menuding dan menghakimi secara sepihak Ahok sebagai penista agama dan musuh Islam tanpa melihat background dari Ahok tersebut.
Isu Agama Untuk Mendulang Suara
Jangan pernah anda bertanya seberapa ampuh agama untuk memenangkan calon pemimpin, karena sama saja anda bertanya “kenapa manusia butuh tidur.” Ampuhnya isu SARA sudah terbukti untuk menjegal calon Non-Muslim, jika tidak demikian tentu isu agama telah ditinggalkan begitu lama.
Berhubung Ahok menyandang status dwi-minority, maka sekarang yang dipermaikan bukan hanya Agama melainkan etnis Ahok juga digoreng begitu renyah, lalu teriak haram cina hidup pribumi. Menyedihkan.!
Juhri dipersidang Ahok ke-14 mengatakan di Bangka Belitung kental sekali aroma SARA ketika ada calon pemimpin beragama non-Muslim.
Juhri menuturkan, bahwa kerap sekali muncul selebaran kertas ayat-ayat Al-quran yang melarang pemimpin non-Muslim. Kertas-kertas ini disebarkan di mesjid, di jalan, dan dirumah. Menurut Suyanto, selebaran telah muncul sejak 2004. “Waktu Pak Ahok mencalonkan diri sebagai Bupati Belitung Timur, (selebaran) sudah tersebar (berisi) surat Almaidah ayat 51.”
Melihat data diatas, akan sangat menarik mengikuti pilkada putaran kedua. Apakah isu agama akan kembali menang atau Ahok berhasil Revans.!
Pengumuman..! Pilih Non Muslim Masuk Neraka dan Tidak Disholatkan
Manusia tidak lagi mengenali dirinya, mereka sanggup menghakimi sesamanya akan masuk nereka hanya karena memilih pemimpin non-Muslim. Kita sudah lihat di Pilkada DKI, bagaimana ustad dan mesjid bukan lagi sebagai pencerah dan tempat ibadah, melainkan sudah menjadi ladang komersil menjual dagangannya agar laku.
Di beberapa Masjid di Jakarta telah ditempelkan spanduk haram menyolatkan jenazah pendukun Ahok, dan pendukung Ahok akan masuk neraka. Halo bro situ waras.? Masalah surga dan neraka adalah ketetapan Tuhan, lagian untuk mencapai surga bukan hanya bercerita siapa yang kau pilih tapi seberapa bersih hatimu untuk mengasihi Tuhan dan sesama.
Reklamasi Efektif Mendulang Suara
Kita masih ingat bagaimana masif dan kerasnya Anies-Sandi menolak reklamasi. “Kita ingin di tanah ini ada keadilan. Kita ingin agar pemerintah melindungi rakyat kecil. Kita ingin agar para nelayan tetap sejahtera. Kita ingin agar lingkungan hidup terjaga. Karena itu semua maka kita memutuskan untuk menolak reklamasi,” ujar Anies.
Ini semua hanya Sandi-wara Anies-Sandi, penolakan reklamasi sejujurnya bukan soal keadilan bagi rakyat kecil dan nelayan melainkan hanya sebuah panggung kampanye untuk mendulang suara. Memang terlihat pro kemanusiaan padahal aslinya merendahkan manusia.
Jadi jangan heran, Anies keceplosan ngomong bahwa reklamasi adalah caranya untuk menimba suara. http://kom.ps/AFwCXG” yang awalnya bisa diklik mendadak hilang. Tapi tenang saja cache beritanya tetap bisa kita capture.

Baiat Untuk Memilih Anies-Sandi dan Cara Menutupi Program Ilusi
Kita masih ingat sebelum dilakukan pencoblosan pilkada DKI putaran pertama lalu, FPI dan kawan-kawan memenjarakan suara pemilih muslim dengan cara disumpah. Cara ini sangat menyedihkan, saya tidak bisa menyalahkan umat atau FPI. Karena pada dasarnya umat Islam bisa memilih menolak atau mendukung.
Baru-baru ini, sekumpulan ibu-ibu Muslim disumpah kembali untuk tidak mendukung Ahok-Djarot di Pilkada putaran kedua. 
Inilah cara-cara yang ditempuh oleh politisi yang tidak memiliki nilai jual dan program. Dan pada akhirnya boroknya kelihatan semua dari politisasi agama untuk mendulang suara, dari ayat hingga mayat, dari reklmasi hingga ilusi.
SEWORD

Jual PEMPEK PALEMBANG IKAN TENGGIRI ASLI TANPA MSG SEHAT RASA ENAK HARGA PAS Pempek Keju Pempek Sosis Lenjer Kapal Selam dll HMM... ENAAAKKK.... MAU? SMS/WA 085721536262 JUAL Frutablend, Nes V, Mr Pro, WMP, CMP, HP Android, Kue Nastar, Kastengel enak banget, dll hub SMS/WA 085721536262

Posting Komentar

0 Komentar