PAKSAH DI TENGAH RERUNTUHAN AKIBAT PENDUDUKAN ISIS



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Gereja Mar Gewargis pada hari Minggu pagi (16/4), tampak lebih ramai dari biasa. Gereja yang terletak di kota Tel Esqof, Mousul itu, dipenuhi oleh masyarakat Katolik Irak, yang ingin memperingati hari wafatnya Isa Almasih.

Kerumunan masyarakat di gereja tersebut sangat menggungah perasaan. Pasalnya, gereja nyaris runtuh akibat serangan Islamic State (ISIS). Jendelanya banyak yang pecah dan tanda salib di dalam gereja dirusak oleh militan ISIS. Akan tetapi kondisi gereja sama sekali tak menyurutkan semangat umat Katolik Irak untuk merayakan Paskah.

“Perayaan ini merupakan kebangkitan Yesus, yang juga akan menandai kebangkitan umat kristiani di Irak,” kata Kyriacos Isho, 75 tahun, yang datang ke gereja bersama 12 anak dan cucunya.

Dalam gereja terdengar lagu puji-pujian. Misa ditutup dengan acara bagi-bagi minuman ringan dan telur paskah yang sudah dihias dari SOS Chretiens d’Orient, sebuah yayasan amal dari Prancis.

Kota Tel Esqof atau masyarakat menyebutnya bukit uskup mengalami banyak kerusakan. Kondisi ini sama seperti kota-kota yang menjadi pusat komunitas pemeluk kristen lainnya, yang diserbu oleh militan ISIS tiga tahun lalu. Pada puncak perayaan Paskah, aparat keamanan bersiaga di sekitar Gereja Mar Gewargis.

ISIS telah menjadikan masyarakat non-Islam harus hidup dalam aturan mereka. Kelompok garis keras itu pun menerapkan hukuman yang sangat keras kepada orang-orang yang menolak patuh aturan mereka. Di bawah aturan ISIS, umat kristiani Irak harus membayar sebuah pajak khusus, pindah agama ke Islam atau dibunuh. Hal ini membuat mereka banyak yang melarikan diri kelompok suku Kurdish, yang hidup dalam wilayah otonomi atau menyeberangi Sungai Zab lalu berlindungi ke wilayah Timur.

Lebih dari 350 kepala keluarga kembali ke kota Tel Esqof, yang sejak Oktober 2016 merasa wilayah ini sudah lebih aman setelah pasukan keamanan suku Kurdi yang didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Irak meluncurkan serangan untuk mengusir para militan dari Mosul. Perebutan kembali Mosul telah membuat puluhan warga kembali ke daerahnya masing-masing.

Bagi sebagian besar penduduk Tel Esqof, wilayah ini adalah sebuah tempat dimana mereka merasa aman ditemani oleh sanak-saudara dan teman-teman. Madeleine Roufael, seorang janda berusia 70 tahun, tak sabar untuk segera kembali ke kampung halamannya di Selatan Mosul.

“Terima kasih Tuhan. Jika Tuhan berkehendak, kami akan segera pulang,” kata Roufael.

Perebutan Mosul dari tangan ISIS memakan waktu hingga 6 bulan. Para militan bersembunyi diantara warga sipil membuat pertarungan semakin sulit.

“Saya berdoa perdamaian bagi Irak, Suriah dan Lebanon. Damai bagi seluruh dunia,” kata Aws Hermez, pembantu pastor, penuh harap.

KORANJAKARTA


Jual PEMPEK PALEMBANG IKAN TENGGIRI ASLI TANPA MSG SEHAT RASA ENAK HARGA PAS Pempek Keju Pempek Sosis Lenjer Kapal Selam dll HMM... ENAAAKKK.... MAU? SMS/WA 085721536262 JUAL Frutablend, Nes V, Mr Pro, WMP, CMP, HP Android, Kue Nastar, Kastengel enak banget, dll hub SMS/WA 085721536262

Posting Komentar

0 Komentar