BANSER NU CILACAP TURUNKAN SPANDUK-SPANDUK DUKUNG KHILAFAH: NKRI HARGA MATI



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Banser Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cilacap mengambil sikap atas pemasangan spanduk berisi dukungan bagi Khilafah Islamiyah di sejumlah lokasi di daerah mereka.

Kasatkorcab Banser Cilacap Jamaludin mengatakan anggotanya telah menurunkan sejumlah spanduk yang terpasang di beberapa lokasi berbeda.

Penertiban itu akan terus dilakukan sampai kabupaten ini steril dari spanduk yang dia nilai provokatif tersebut.

"Spanduk itu sebagai bentuk provokasi dan berpotensi konflik, makanya kami berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menurunkan," katanya, Selasa (4/4/2017).

Menurut Jamal, pemasangan spanduk tak hanya di wilayah ibu kota kabupaten.

Tersebar di sejumlah kecamatan antara lain di Kedungreja, Gandrungmangu, Majenang, Bantarsari, Karangpucung, dan Cilacap Kota.

Dia menegaskan penurunan atribut itu bukan tanpa dasar.

Spanduk tersebut jelas bernada ajakan atau dukungan bagi Khilafah Islamiyah.

Padahal gagasan kekhalifahan bertentangan dengan Pancasila dan konstitusi yang menjadi dasar penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam aksi penertiban itu, Banser bekerjasama dengan aparat kepolisian dan Satpol PP Cilacap.

Atribut yang telah ditertibkan selanjutnya dierahkan kepada Satpol PP di setiap kecamatan.

"Kami juga muslim tapi tak sepakat gagasan pendirian khilafah di Indonesia. NKRI harga mati," tandasnya.

Jamal menyebut ormas pemasang spanduk itu tak segan berkonvoi di jalanan sambil membawa atribut identitas.

Bahkan telah menyampaikan surat pemberitahuan ke kepolisian mengenai rencana aksi mereka yang terpusat di alun-alun Cilacap.

Aksi tersebut akan berlangsung Rabu (5/4) besok.

Banser pun meresponsnya dengan merencanakan pengajian di masjid alun-alun Cilacap pada saat bersamaan.

Banser akan melibatkan sekitar 500 anggota dalam pengajian itu, ditambah jamaah Muslimat dan ormas lain yang pro-NKRI.

"Di saat mereka beraksi di alun-alun, kami bersalawat bersama di masjid alun-alun," jelasnya.

TRIBUNJATENG


Jual PEMPEK PALEMBANG IKAN TENGGIRI ASLI TANPA MSG SEHAT RASA ENAK HARGA PAS Pempek Keju Pempek Sosis Lenjer Kapal Selam dll HMM... ENAAAKKK.... MAU? SMS/WA 085721536262 JUAL Madu atasi ejakulasi dini, Pelangsing Badan, Solusi Keputihan, Jam Tangan Couple, Sepatu Nike, HP Android, Kue Nastar, Kastengel enak banget, dll hub SMS/WA 085721536262

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarkatuh
    Sahabat se-aqidah , Salam Ukhuwah.
    Allah Subhanahu wata’ala berfirman (yang artinya) :
    “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya” [QS. An-Nisaa’ : 65].

    Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Bukankah Allah adalah sebaik-baik pemberi ketetapan hukum?” (QS. At-Tiin: 8).

    “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik” [QS. Al-Maaidah : 49].

    Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah pantas bagi seorang lelaki yang beriman, demikian pula perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu perkara lantas masih ada bagi mereka pilihan yang lain dalam urusan mereka. Barangsiapa yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang amat nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36)

    “Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir, dzalim, fasik” (QS al-Maidah [5]: 44-45-47).

    “Apakah hukum jahiliyah yang mereka cari? Dan siapakah yang lebih baik hukumnya daripada [hukum] Allah bagi orang-orang yang yakin.” (QS. Al-Ma’idah: 50)

    Allah berfirman : "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu," [An Nisa' :105].


    firman-Nya: "Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik." [Al An'am: 57].

    “Dan orang-orang yang membangkang dan mendustakan ayat-ayat kami (Al-Quran), mereka itu menjadi penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS.Al-Baqoroh:39)

    Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
    “Apabila dikatakan kepada mereka, ‘Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul,’ niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu..” (An-Nisâ’: 61)

    BalasHapus