AGUS-SYLVI DAN ANIES-SANDI KOMPAK "SERANG" AHOK-DJAROT



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Dalam debat kedua Pilgub DKI Jakarta yang dijalani tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi), Jumat (27/1), terkesan pasangan nomor urut satu dan tiga kompak “menyerang” pasangan nomor urut dua.

Bahkan, saat diberi kesempatan bertanya kepada pasangan lain, Anies-Sandi mencoba "memanfaatkan" Agus-Sylvi untuk “menyerang” Ahok-Djarot. Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, hal itu tercermin saat Sandiaga Uno bertanya pada pasangan nomor urut satu, Agus-Sylvi.

“Ibu Sylvi sudah di birokrasi 38 tahun dan Ibu Sylvi sudah merasakan kepemimpinan dari beberapa gubernur sebelumnya. Ibu Silvy pernah di beberapa posisi. Yang ingin saya tanyakan, yang kami Anies-Sandi ingin tanyakan, bagaimana pendapat Ibu Sylvi terhadap reformasi birokrasi dan kepemimpinan yang dijalankan oleh Pak Basuki dibanding dengan gubernr sebelumnya,” tanya Sandi.

Pertanyaan Sandi langsung disambut tawa hadirin yang menyaksikan debat secara langsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Namun, Sylvi tidak memberi jawaban yang tegas atas pertanyaan tersebut.

Sebelumnya, Agus memulai “menyerang” kepemimpinan Ahok.

”Kita harus hindarkan membangun kultur serbatakut, karena merasa terancam, sedikit-sedikit akan dimutasi atau dipecat, karena ini hanya akan menurunkan semangat kerja, mengubur inovasi, kreativitas, dan inisiatif,” kata Agus.

Lalu, Agus melanjutkan,”Kepemimpinan dan manajemen yang selalu dilakukan dengan cara-cara tidak saja impulsif, tetapi juga represif, maka hanya akan mematikan kreativitas. Celakanya, kalau anak buah atau birokrat di bawah kita serbatakut, maka dia akan mudah memberi laporan-laporan ABS, asal bapak suka.”

Anies pun ikut “menyerang” Ahok saat memberi pandangannya terhadap kompetensi birokrat.

“Sekarang kita masuk era open government, di mana pemerintah dan masyarakat bekerja bersama. Tidak hanya dengan memberikan iming-iming tunjangan kinerja. Itu baik, karena memberikan carrot dan memberi stick-nya saat tidak perform. Tetapi yang tidak kalah penting adalah budaya kerjanya. Pemimpin harus merangkul, bukan memukul. Pemimpinnya harus mendorong motivasi, bukan malah menurunkan motivasi,” ujar Anies.

Tak hanya sampai di situ “serangan” kepada Ahok. Saat menyampaikan pendapat tentang pengelolaan sampah, Sylvi pun ikut-ikutan “menyerang” Ahok.

”Dalam menangani sampah...bahkan kita terjun ke lapangan, bukan hanya di atas meja, bukan di Balai Kota dengan rapim, kemudian marah-marah..” ujar Sylvi.

Lalu, apa jawaban Ahok atas “serangan” tersebut?

”Orang merasa kok saya main pukul, tidak merangkul. Mungkin banyak orang enggak pernah tahu, hampir semua pernikahan yang dilakukan pegawai-pegawai rendah di DKI, saya hadir Sabtu-Minggu. Bahkan, kami mengajak nonton bersama. Bagaimana mungkin Jakarta bisa bersih, kalau pegawai-pegawai tidak bekerja dengan hati. Bukan karena takut, tetapi mereka merasa ini Jakarta kami bersama,” kata Ahok.

BERITASATU


Jual PEMPEK PALEMBANG IKAN TENGGIRI ASLI TANPA MSG SEHAT RASA ENAK HARGA PAS Pempek Keju Pempek Sosis Lenjer Kapal Selam dll HMM... ENAAAKKK.... MAU? SMS/WA 085721536262 JUAL Madu atasi ejakulasi dini, Pelangsing Badan, Solusi Keputihan, Jam Tangan Couple, Sepatu Nike, HP Android, Kue Nastar, Kastengel enak banget, dll hub SMS/WA 085721536262

Posting Komentar

0 Komentar