PENGAMAT: PARTAI BANCI AKAN HANCUR DI 2014

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak rencana pemerintah pusat untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dianggap sebagai sikap yang naif. Sebab, PKS merupakan partai yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.

"Selain itu partai koalisi pemerintah, ada juga tiga menteri di kabinet yang berasal dari PKS. Kalau dia berbuat seperti ini sudah naif betul," tegas Siti Zuhro saat diskusi di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/6/2013).

Oleh karena itu, ia meminta agar PKS bisa introspeksi diri. Menurutnya, perbedaan sikap dengan koalisi pemerintah ini telah mencitrakan partai pimpinan Anis Matta itu sangat oportunis dan selalu bermain dua kaki dalam politik. Dalam kontrak koalisi, sangat jelas bagi partai yang tidak sepaham seharusnya keluar.

"PKS harus meninggalkan koalisi, tarik juga menterinya. Karena di koalisi itu ada code of conduct (kontrak koalisi). Jangan bermain di dua kaki. Ini menciptakan demokrasi tak terukur. Demokrasi itu diwarnai uncertainty. Itu yang tidak boleh," jelasnya.

Siti yakin Pemilu 2014 akan memberikan hukuman untuk PKS. Sebab PKS dinilai hanya mau mendapatkan bagian kekuasaan, sementara saat pemerintah mengambil kebijakan yang tak populer, PKS terkesan lari dan memanfaatkan situasi agar elektabilitas mereka tetap terjaga.

"Pemilu 2014 akan menghukum partai banci dan tidak bertanggung jawab. Ini menggelikan ketika melihat partai yang duduk di pemerintah, tapi justru melawan pemerintah, kasian rakyat tidak teredukasi politik dengan baik," tandasnya.

INILAH

Posting Komentar

0 Komentar