IRAN MAMPU BUAT BOM NUKLIR DALAM SETAHUN



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Iran dapat mengembangkan bom nuklir dalam waktu sekitar setahun dan menciptakan wahana pembawanya dalam dua sampai tiga tahun, kata Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, Minggu (29/1/2012). Namun, ia mengulangi tekad AS, seperti telah ditegaskan Presiden Barack Obama, untuk menghentikan usaha Iran itu.

"Amerika Serikat—dan pidato Presiden telah jelas—tidak menginginkan Iran mengembangkan senjata nuklir," kata Leon Panetta dalam program "60 Minutes" dari jaringan televisi CBS. "Itu merupakan sebuah garis merah bagi kami. Dan itu jelas merupakan garis merah juga buat Israel, jadi kami punya tujuan yang sama di sini."

Panetta mengatakan, para pejabat AS "akan menempuh langkah apa pun yang diperlukan untuk menghentikan usaha Iran itu" jika Washington menerima informasi intelijen bahwa Iran melanjutkan pengembangan senjata nuklir.

Saat ditanya, apakah itu bisa berupa aksi militer? Ia menjawab, "Tidak ada pilihan yang akan dikesampingkan."

Panetta mengatakan kepada pewawancara, "Konsensusnya adalah, jika mereka (Iran) memutuskan untuk melakukannya, negara itu membutuhkan waktu sekitar setahun untuk bisa memproduksi sebuah bom nuklir dan kemudian mungkin satu atau dua tahun lagi untuk menempatkan bom itu pada wahana yang akan membawanya."

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan bulan November, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, informasi intelijen yang terhimpun dari sekitar 10 negara dan sumber-sumber badan itu sendiri menunjukkan, Iran telah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan perangkat nuklir. Badan tersebut merinci 12 area mencurigakan, seperti pengujian bahan peledak dalam wadah baja di sebuah pangkalan militer dan studi-studi tentang hulu ledak rudal balistik Shahab-3 yang IAEA katakan "sangat relevan dengan program senjata nuklir". Iran menolak berkas-berkas laporan itu karena didasarkan pada informasi palsu.

Republik Islam itu telah berada di bawah tekanan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak laporan tersebut dipublikasikan. Washington dan Uni Eropa menyasar sektor minyak dan bank sentral Iran setelah laporan itu muncul.

Dalam pidatonya Selasa lalu, Obama mengatakan, hasil damai masih mungkin tercapai dengan Iran terkait ambisi nuklirnya. Namun, ia menolak untuk mengesampingkan opsi militer. "Rezim itu lebih terisolasi lagi dibanding sebelumnya, para pemimpinnya menghadapi sanksi yang melumpuhkan, dan selama mereka mengelak dari tanggung jawab, tekanan itu tidak akan melemah," kata Obama. "Biar tidak ada keraguan, Amerika bertekad untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir, dan saya tidak akan mengabaikan pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan itu," tegas Obama.

KOMPAS

Posting Komentar

0 Komentar