REKTOR IPB ENGGAN BEBER SUSU BERBAKTERI



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Rapat kerja (Raker) kedua tentang kasus dugaan tercemarnya susu formula oleh bakteri Enterobacter Sakazakii tidak membuahkan hasil. Tiga pihak yang diharapkan membuka daftar susu formula bermasalah yaitu Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Kepala Badan POM Kustantinah, dan Rektor Institut Pertanian Bogor Herry Suhardiyanto masing-masing bersikukuh tak mau membeber merek susu berbakteri.

"Saya ini di dalam posisi dilematis. Di satu sisi harus taat hukum, di sisi lain harus menjunjung tinggi etika akademik," kata Herry dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (23/2).


Dijelaskannya, penelitian tentang bakteri Enterobacter Sakazakii, awalnya hanya untuk mencari tahu bagaimana isolasi dan karakterisasinya terhadap susu formula. Meski di Indonesia tidak ada peraturan kalau susu formula harus bebas E Sakazakii, namun peneliti IPB ingin memberi warning pada masyarakat maupun pemerintah untuk memperhatikan dampak negatif penyebaran bakteri tersebut.


"Jadi ini tidak ada maksud untuk kepentingan bisnis tapi murni penelitian. Karena itu dalam penelitian kami, tidak menyebutkan merek dagang objek yang diteliti," ujarnya.


Kalau akhirnya ada putusan MA yang memerintahkan IPB membuka daftar nama susu formula tersebut, Herry mengaku akan taat hukum. Hanya saja sampai hari ini, IPB belum menerima putusan MA yang dikirimkan ke PN Cibinong. "Saya dapat info kalau relaasnya sudah dikirim, mudah-mudahan besok sudah kami terima dan bisa ditindaklanjuti," ucapnya.


JPNN

Posting Komentar

0 Komentar