Korban tewas bentrokan dua kelompok massa depan Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (29/9), menjadi empat orang.
Tiga di antaranya diketahui Freddy yang tewas terkena tembak dan bacok, Syaifudin meninggal akibat bacokan, dan Agustinus meregang nyawa dengan luka bacok di tangan.
Sementara seorang mengalami kritis bernama Jayad Kusuma Madang. Sejumlah aparat kepolisian juga terluka dalam insiden itu.
Jajaran kepolisian setempat tak cepat mengendalikan situasi hingga banyak korban berjatuhan.
Bentrokan berdarah terjadi saat sidang kasus Blowfish berlangsung di PN Jaksel dengan terdakwa Karnos Lolo dan Bernardus Malela.
Aksi berlangsung dari depan PN Jaksel hingga ke Jalan TB Simatupang.
Bentrok antardua kelompok ini diduga terkait insiden kasus kerusuhan di tempat hiburan Blowfish di Jalan Gatot Subroto, Jaksel, April silam yang menewaskan dua orang.
Dalam sidang kedua kasus ini, pekan silam, terdakwa yang digiring keluar ruang sidang tiba-tiba dikeroyok sekumpulan orang yang diduga dari kelompok korban.
Akibat bentrok antar dua kelompok di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, polisi mencatat empat orang tewas, dan 10 luka-luka.
Semula lima korban bentrokan diantaranya anggota kepolisian, dan satu orang dari kelompok bertikai Frederick Tilo Letlet, yang tewas penuh luka, Rabu (29/9) siang dilarikan ke Rumah Sakit Jakarta Medical Centre.
Namun karena ruang perawatan penuh, kelima korban dirujuk ke Rumah Sakit Polri. Sedangkan empat korban lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina dan Medistra. Rumah Sakit Medistra hingga kini, merawat lima korban luka tembak, satu diantaranya terkena bacok.
Kondisi para korban masih dalam penanganan unit gawat darurat rumah sakit dengan penjagaan ketat aparat kepolisian.
Sementara Rumah Sakit Polri, menerima kiriman dua jenazah dari rumah sakit JMC dan PMI, yang ditemukan tewas korban tewas di sebuah pertokoan Jalan Ampera. Saat ini, kedua jenazah sudah masuk dalam ruang otopsi bersama dua mayat lainnya.
0 Komentar