TURKI DAN SURIAH MULAI SALING SERANG

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Ketegangan antara Turki dan Suriah meningkat tajam, setelah serangan mortir Suriah masuk ke kota perbatasan Turki menewaskan lima warga sipil Turki. Turki pun merespons dengan balas menembaki pos perbatasan Suriah, Rabu (3/10). Insiden baku tembak itu telah mendorong NATO untuk mengadakan pertemuan darurat di Brussels atas desakan Turki. 

“Angkatan bersenjata kami di wilayah perbatasan merespon serangan mengerikan dengan menembakkan artileri pada titik-titik di Suriah yang terdeteksi radar. Turki sesuai dengan hukum dan peraturan internasional tidak akan pernah membiarkan jenis provokasi seperti ini mengancam keamanan nasional kami, tanpa memberikan balasan,” demikian pernyataan pemerintah Turki.

Aksi saling serang itu dimulai ketika sebuah mortir ditembakkan dari dalam Suriah mengenai sebuah rumah di pedesaan Akcakale, menewaskan lima perempuan dan melukai setidaknya 10 orang. Mortir diduga datang dari pasukan pendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad yang berjuang memerangi pemberontak.

Laporan CNN menuliskan bahwa saksi mata menyaksikan Turki terus melakukan tembakan ke arah Suriah selama beberapa jam. Turki pun mengadukan peristiwa itu ke NATO yang langsung menggelar pertemuan darurat untuk membahas serangan di perbatasan di Brussels. Pentagon juga mengeluarkan pernyataan bahwa penembakan di perbatasan adalah contoh baru dari perilaku “bejat” rezim Suriah, dan oleh karena itu mereka harus digulingkan.

NATO menanggapi insiden baku tembak itu dengan mengeluarkan pernyataan menyatakan bahwa Aliansi berdiri mendukung Turki. NATO mendesak Suriah menghentikan segera tindakan agresi melawan sekutu, serta mengakhiri pelanggaran terhadap hukum internasional. Seorang pejabat NATO mengatakan bahwa tindakan-tindakan akan dilakukan jika kekerasan mulai semakin meningkat.

Otoritas Suriah telah menyatakan duka cita atas nama pemerintahan Suriah kepada korban dan rakyat Turki. Kanto berita Suriah, SANA, melaporkan otoritas Suriah sedang menyelidiki sumber serangan. Menteri Informasi Suriah, Omran al-Zoubi menyerukan agar pemerintah kedua negara bertetangga itu bertindak bijak, rasional, dan bertanggung jawab, terutama dikarenakan ada kondisi khusus di wilayah perbatasan Suriah-Turki, terkait kehadiran kelompok teroris menyebar di perbatasan.

Ketegangan di perbatasan Turki dan Suriah telah meningkat, sejak pemberontakan Suriah muncul. Turki telah menyatakan kekhawatirannya bahwa pertempuran di Suriah bisa mendorong ketidakstabilan dalam komunitas Turki.

Sejumlah pengamat telah mengaitkan peningkatan tajam kekerasan dilakukan oleh pemberontak Kurdi di Turki. Para pengamat melihat bahwa para pemberontak Kurdi telah mengambil keuntungan dari situasi ketidakpastian di kawasan untuk melakukan kekerasan. Damaskus telah mendesak komunitas internasional untuk melakukan intervensi di Suriah guna menggulingkan Presiden Assad.

Namun, resolusi Dewan Keamanan melawan Suriah telah dua kali diveto Rusia dan Tiongkok. Turki juga meningkatkan jumlah pasukan di perbatasan dalam beberapa bulan ini. Media Turki melaporkan Turki sedang mempersiapkan sebuah undang-undang untuk Suriah yang memberikan kewenangan kepada militer Turki untuk melakukan intervensi di wilayah utara Irak melawan militan Kurdi yang memiliki basis di sana. Jika undang-undang itu disetujui maka akan membuka jalan untuk aksi sepihak digelar angkatan bersenjata Turki di dalam Suriah, tanpa keterlibatan aliansi Barat dan Arab.

SP

Posting Komentar

0 Komentar