Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Kurang waktu tidur bukan hanya mempengaruhi kegiatan di pagi hari, namun jam tidur yang kurang dari 6 jam per hari merupakan salah satu pemicu kanker payudara agresif. Demikianlah hasil dari sebuah studi yang dilakukan di Case Western Reserve University School of Medicine, Ohio, Amerika Serikat.
Disebutkan tim peneliti yang dipimpin oleh Cheryl Thompson, sekaligus Asisten Profesor di tempat penelitian, waktu tidur yang kurang bukan hanya sebagai pemicu timbulnya kanker payudara, namun juga bisa meningkatkan kekambuhan bagi pasien itu sendiri.
Para tim peneliti menganalisa terhadap catatan medis dan tanggapan survei dari 412 penderita kanker payudara pasca-menopause dengan Oncotype DX.
Sebagai informasi, Oncotype DX adalah tes secara luas yang digunakan untuk memandu pengobatan pada kanker payudara tahap awal dengan memprediksi kemungkinan kekambuhannya.
Korelasi
Dari temuan Dr Thompson dan timnya, perempuan yang melaporkan kurang tidur dari enam jam per malam rata-rata yang sebelumnya didiagnosis kanker payudara, skor Oncotype DX-nya meningkat. "Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa perempuan yang rutin kurang tidur mungkin mengembangkan kanker payudara lebih agresif dibandingkan dengan perempuan yang tidur lebih lama," ujar Dr Thompson.
Dalam hasil risetnya, mereka juga menemukan adanya korelasi kuat antara tidur kurang dari enam jam per malam dengan skor kekambuhan yang buruk, terutama dalam konteks penderita kanker payudara yang pasca-menopause.
Meskipun hal ini menunjukkan bahwa kurang tidur yang cukup dapat menyebabkan tumor lebih agresif, tetapi Dr Thompson mengatakan, bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memverifikasi temuan ini dan memahami penyebab hubungan keduanya.
Selain itu, data dari hasil penelitian juga menunjukkan, bahwa tidur dapat memengaruhi jalur karsinogenik, yakni zat yang memicu kanker, terlebih dalam pengembangan perempuan pascamenopause yang menderita kanker payudara.
MEDIAHIDUPSEHAT
0 Komentar