AJI: MEDIA JANGAN JADI ALAT PROPAGANDA TERORIS



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Eko Maryadi, dari divisi advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) meminta media massa jangan menjadi alat propaganda terorisme di tanah air.

Eko Maryadi menunjukkan di era sekarang ini diperlukan insan media yang benar-benar cakap saat meliput terorisme. Butuh pengetahuan yang cukup, dan berpengalaman guna menghindari media menjadi alat propaganda terorisme itu sendiri.

"Kita menghadapi situasi terorisme yang dilakukan hampir oleh setiap orang, yang paling mengemuka adalah radikalisasi agama, Karena itu wartawan harus punya kompetensi," tegasnya.

Karenanya, sama wartawan meliput desk lainnya, butuh satu persiapan yang cukup. "Wartawan harus tahu, baca buku, tanya orang yang moderat, saat melakukan peliputan terorisme," ujarnya.

Sehingga saat meliput terorisme, wartawan dapat jeli dan menangkap kebenaran yang sesungguhnya berada dalam aksi yang terjadi tersebut.

"Baru kita menulis karena kita sudah dibekali perspektif yang berimbang, kalau tidak kita terjebak pada propaganda, pers jadi alat propaganda teroris (pers propaganda). Fair and balances harus jadi isu penting jurnalistik," tegasnya.

Apalagi, menurut analisanya, kini telah terjadi perubahan pendekatan yang dilakukan oleh organisasi ekstrimis yang dahulu memusuhi media. Kini berbalik malah mendekati dan bersahabat dengan awak media.

Menurutnya, contoh mengenai hal ini sudah terjadi. Maka, dia menegaskan jangan sampai awak media malah terekrut menjadi alat bagi mereka menyebar propaganda nilai-nilai terorisme kepada masyarakat.

TRIBUN

Posting Komentar

0 Komentar