Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Vitamin D disebut sebagai vitamin matahari karena tubuh memproduksi vitamin tersebut apabila terkena matahari. Vitamin D membantu membangun tulang-tulang yang kuat dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi internasional menunjukkan bahwa vitamin D juga dapat mengurangi resiko infeksi saluran pernafasan pada bayi.
Dr. Carlos Camargo dari Fakultas Kedokteran Harvard University di Massachusetts, beserta para koleganya, mengukur kadar vitamin D dalam sampel darah tali pusar bayi yang telah dibekukan dari lebih 900 anak di kota-kota Wellington dan Christchurch, Selandia Baru. Mereka meneliti perkembangan anak-anak tadi dari umur tiga bulan hingga lima tahun.
"Yang kami temukan adalah anak-anak dengan kadar vitamin D paling rendah memiliki resiko tinggi terkena infeksi dan gangguan pernafasan selama masa kanak-kanak mereka," ujar Dr. Camargo.
Tetapi, kadar vitamin D yang rendah tidak dikaitkan dengan penyakit asma. Walaupun susu sapi dan keju mengandung banyak vitamin D, cahaya matahari merupakan sumber vitamin D yang paling mudah dan handal. Menurut Camargo, tidaklah mengherankan, para peneliti menemukan kadar vitamin D paling rendah pada anak-anak yang lahir dalam musim dingin.
Kekurangan vitamin D biasanya paling umum di negara-negara yang jauh dari garis katulistiwa. Tetapi, tandas Camargo, problem ini kini menjadi lebih lumrah bahkan di negara-negara beriklim panas yang penuh cahaya matahari. "Orang makin sering berada di dalam ruangan," kata Dr. Camargo. "Mereka bekerja dan berolahraga di dalam gedung. Jadi, kita kini mulai melihat rendahnya tingkat vitamin D di daerah-daerah yang sebenarnya banyak cahaya matahari."
Studi yang menghubungkan tingkat vitamin D pada bayi-bayi yang terkena infeksi pernafasan pada masa kanak-kanak ini, diterbitkan dalam jurnal "Pediatrics" di bulan Januari.
VOA
0 Komentar