BERTENGKAR DI LAUT, SUAMI ISTRI TENGGELAM



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Pasangan suami-isteri, Herman Junaidi, 37, dan Aisyah, 30, tenggelam di pulau Paku, Bulang, saat pompong yang mereka naiki menabrak pohon bakau, Senin (14/2) pukul 07.00 WIB. Sebelum tenggelam, keduanya sempat bertengkar di atas pompong.

Aisyah langsung berenang ke pinggir pantai setelah pompong mereka tenggelam. Sementara Herman sempat hilang delapan jam. Tubuhnya ditemukan mengapung dalam kondisi pingsan di pinggir pantai. Warga pulau Buluh itu kemudian dilarikan ke rumah sakit Awal Bross. Sebelum ditemukan oleh pihak kepolisian Batuaji, Herman sempat menghilang terbawa arus sekitar 8 jam di perairan tersebut.

Informasi yang di peroleh, tabrakan boat pancung tersebut terjadi saat kedua suami istri tersebut sedang dalam perjalanan pulang dari kampung orangtua Aisah, istri korban. Karena terlibat dalam pertengkaran masalah keluarga, kedua pasangan sumi istri tersebut selama dalam perjalanan saling berdiam diri satu sama lain.

"Saat di dalam pancung, istrinya duduk di depan sedangkan korban di belakang mengendalaikan pancung, mereka saling diam," ungkap Kapolsek Batuaji Kompol Jamaluddin, SN di pelabuhan Sagulung, Senin (14/2).

Namun saat memasuki pinggiran pantai selat pulau paku, tiba-tiba pancung dengan kekuatan mesin 40 PK tersebut secara tiba-tiba menabrak pohon bakau yang ada di sekitar pinggiran pantai itu. Pancung berserta isinya terbalik ke dalam laut yang kedalaman sekitar 50 meter itu. "Aisah selamat ke pinggir pantai sedangkan Herman hilang entah kemana," ujar Jamaluddin.

Perihal Herman yang sempat hilang, Aisah mengaku tak tahu persis apakah Herman jatuh saat boat tabrak bakau ataukah jatuh sebelum boat sampai di tempat tabrakan itu. "Yang pasti lima menit sebelum pancung mereka tabrak, Aisah sempat melihat kebelakang kalau suaminya masih ada," jelas Kapolsek.

Menurut Aisah sendiri, kata Kaposlek, Herman diduga kuat karena jatuh sebelum pancung tabrak karena kalau tak jatuh pasti pancung itu tak tabrak karena di kendalinya.

Meskipun yakin kalau ayah tiga anak itu pintar renang namun keluarga korban sempat panik karena saat tenggelam Herman semalaman tidak tidur. "Dia memang pintar renang tapi kalau kondisinya kurang fit gimana mau selamat,"ungkap Adam pemilik pancung lainnya.

Hal itu membuat pihak kepolisian bergerak cepat mencari korban. Setelah melakukan penyisiaran di sekitar pinggir pantai tersebut, Herman berhasil ditemukan kembali sekitar pukul 14.00 WIB di pinggir pantai Pulau Paku dalam keadaan pingsan. "Kita sudah bawa korban ke rumah sakit Awal Bross untuk dirawat," ungkap Jamaliddin saat dihubungi Batam Pos (grup JPNN), kemarin sore.

JPNN

Posting Komentar

0 Komentar