MINTA MAAF USAI SEBUT MONYET BERSERAGAM COKELAT, USTAD INI MENDADAK TENAR



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Ustad satu ini mendadak jadi pembicaraan warganet.

Ustad bernama Maheer At Thuwailibi ini menuai kontroversi setelah potongan ceramahnya ramai dikomentar netizen.

Rekaman ceramah disertai video ini jadi kontroversi karena menyerang salah satu institusi di Republik ini.

Video tersebut mendapat banyak kecaman dari banyak warganet karena ceramahnya yang dinilai kasar dan cenderung menghina.

Di antaranya adalah menuding pemerintah hanya menjadikan ISIS sebagai kedok, menyebut negara Thoghut hingga statement mengenai 'monyet-monyet berseragam cokelat'.

Setelah video tersebut viral, sang ustaz pun akhirnya meminta maaf.

Dalam rekaman video permohonan maaf tersebut, ustaz Maheer menyampaikan klarifikasi bahwa penyebutan monyet-monyet berseragam cokelat tidak ditujukan untuk instansi tertentu.

"Terkait potongan ceramah kami yang terlanjur beredar di sosial media, yang pertama ingin kami sampaikan bahwa kalimat monyet-monyet berseragam cokelat itu sama sekali bukan kami tujukan untuk instansi atau institusi atau lembaga tertentu," ucapnya.

Selebihnya, mengenai pengucapan kalimat dalam ceramah tersebut, ia mengungkapkan permohonan maaf.

"Sebagai seorang muslim dan putra bangsa kami ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya secara terbuka kepada pemerintah republik indonesia kepada para ulama dan kepada kaum muslimin serta pihak-pihak yang merasa tidak nyaman terhadap kata-kata atau pernyataan kami," lanjutnya.

Berikut pernyataan maafnya secara resmi di akun Facebooknya:

KLARIFIKASI TERBUKA...

Assalamualaikum warahmatullah.
Terkait potongan video kami yang terlanjur viral di medsos yang mengundang tanya banyak kalangan dan bahkan menimbulkan ketidaknyamanan sebagian fihak, maka dengan ini kami (Maaher At-Thuwailibi) memberikan KLARIFIKASI.

1. Kalimat ‘Monyet-monyet berseragam coklat’ yang kami sebutkan sama sekali bukanlah di tujukan kepada lembaga atau instansi atau institusi tertentu.

2. Selebihnya dari isi ceramah kami yang terlanjur viral tersebut berupa pernyataan-pernyataan yang kurang baik dan menimbulkan keresahan, maka kami MEMOHON MAAF kepada segenap rakyat indonesia, Pemerintah Republik Indonesia, Para Ulama, dan semua fihak yang merasa tidak nyaman dengan isi ceramah kami tersebut.

Demikian klarifikasi ini kami buat dengan sebaik-baikny, selebihnya Allahul Musta’an.

Video permintaan maaf itupun mendapat tanggapan beragam dari warganet.

Beberapa mengapresiasi permintaan maafnya, sebagian lainnya masih tak habis fikir dengan perkataan sang ustaz.

@Maria Simamora: Ya kalau bisa sih...Dakwah ga usah pake kalimat monyet2 lah...Kan dakwah....harusanya bahasanya santun....
Lagian emang pernah ada monyet2 pake seragam....?? Konotasinya kan membuat org2 jdi berasumsi...sesuai yg dipikirkan tiap individu...
Berbahasa lah yg baik..Salam Damai Indonesia Bersatu

@Adi Suseno Betul... mbok ya cari tema dakwah yg lain... masih banyak tuh masyarakat yg cara berwudhu dan cara sholat nya belum baik... itu saja di ajar kan... tak perlu politik2an lah..

@Roman65770402 Salut sama dia mau meminta maaf tpi ya namanya penghinaan klo ada yg gak trima dgn perktaanx ya hrus siap dgn konswensi dakwahnya

@timomanullang Sy sk heran sebenarnya dia mau apa ya?

@chirp_sitto Makanya jangan menebar RAWE, klo sudah berbuah bisa membuat gatal diri sendiri. Bukan cuma orang lain. Akhirnya takut juga kan.....?

@yon_egoist Ciut juga nih kemarin ceramah nya lantang Mau terkenal baru di viral kan eh ngeles?

@mbakPutrie Saya MAAFKAN, Tapi tolong @DivHumasPolri tetap proses orang ini! Kita tidak butuh ulama yang merendahkan institusi kepolisian!

Bikin Heboh
Seperti diberitakan sebelumnya, potongan ceramah ustaz Maaher At-Thuwailibi mengenai Perppu Ormas membuat 'gaduh' warganet.

Yang menjadi sorotan adalah kalimat-kalimat yang dilontarkan sang ustaz tersebut dinilai cenderung kasar dan melecehkan.

Di antaranya menyebut negara ini sebagai negara 'thogut' dan juga menggunakan istilah 'monyet berseragam cokelat'.

Tak dijelaskan secara pasti siapa yang dimaksud, namun cukup banyak netizen yang menyimpulkan ungkapan itu ditujukan untuk instansi kepolisian.

Yang tak kalah mengejutkan ia menilai bahwa ISIS hanya dijadikan kambing hitam.

"Negara ini sebenarnya, Indonesia ini pemerintah ini sebenarnya monyet-monyet berseragam cokelat itu bukan anti sama ISIS. ISIS itu kambing hitam. Mereka anti kepada Islam," ucap ustaz itu dalam ceramahnya.

Kemudian ia menyinggung mengenai pembubaran HTI hingga kekhawatiran pembubaran ormas Islam lainnya dengan adanya Perppu Ormas.

Video itu diunggah langsung di akun Facebook Maaher At Thuwailibi, kemudian banyak diunduh dan dibagikan di media sosial.

Video berdurasi hampir satu menit itupun langsung menjadi sorotan.

Netizen menyayangkan isi ceramah tersebut.

Meski hanya sepenggal, namun itu dianggap sudah bermuatan pelecehan.

Beberapa di antaranya menanggapinya dengan santai, namun cukup 'menampar'.

@sahaL_AS Maaher: Pemerintah, monyet2 berseragam coklat itu.... ISIS, HTI itu kambing Hitam. Ini negara thoghut, sistem kufur.

@addtaufiq Ustd Maaher: "Monyet2 berseragam cokelat itu.. ISIS, HTI itu kambing Hitam, ini negara toghut" Bagaimana ini @HumasMetroJaya

@DjanChoek Sangat disayangkan, menjadi Ustadz seakan membenarkan dirinya untuk bicara seenak udelnya dengan menyeret-nyeret Islam.

@bigcats_family Dg menyeret agama islam, maka dia merasa imune. Dan smkin terkenal, undangan sana sini. UUD!

@addtaufiq @Jhonadi11 @HumasMetroJaya Kasihan monyet nenjadi tertuduh

@fariz1234 @HumasMetroJaya provokator sprti ini... makin di diemin makin menjadi..

@Rul205 Krn jaman old utk dipanggil ustad adl guru ngaji, imam sholat, bertutur santun, sopan dan selalu menjadi panutan serta jago silat..

Sebelumnya, seorang pria yang dikenal dengan Habib Bahar bin Smith juga sempat membuat heboh netizen dengan sejumlah cuplikan video yang dinilai provokatif.

Sementara video lainnya menunjukkan sang ustaz juga terang-terangan menuding Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan Quraish Shihab sebagai ahli bid'ah.

TRIBUNTIMUR

Posting Komentar

0 Komentar