BENTROK BERDARAH PARA PESILAT MELAWAN WARGA, 1 PENDEKAR TEWAS

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
 
Pengesahan anggota baru pendekar yang bergabung dengan Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sabtu malam (15/10) memakan korban jiwa. Dwi Cahyono, 19, warga Dusun Magersari, Desa Temuireng, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, diketahui meninggal dunia setelah dirawat kurang lebih 18 jam di Rumah Sakit (RS) Citra Medika, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.

Korban diduga tewas setelah terlibat bentrokan dengan warga saat iring-iringan anggota PSHT melintas di simpang empat Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jatim. Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Mojokerto, sebelum meninggal dunia, korban mengalami fase kritis ketika dibawa ke rumah sakit.

Catatan medis mengungkapkan, korban terluka cukup serius di bagian kepala. Terutama di daerah wajah dengan kondisi patah tulang multiple. Nyawa korban tidak tertolong setelah mengalami perdarahan hebat yang tidak bisa dijangkau oleh tim medis yang menangani pada pukul 18.00.

Berdasar catatan tersebut, sangat mungkin korban mengalami kekerasan fisik oleh benda tumpul yang mengantam wajahnya hingga korban tak sadarkan diri.

Informasi di lokasi kejadian mengungkapkan, konvoi kendaraan anggota PSHT memang sempat dihadang warga saat akan melintasi simpang empat Kupang, Kecamatan Jetis, kemarin dini hari sekitar pukul 02.00.

Saat itu barisan depan terlibat bentrokan dengan warga. Hujan batu dan kayu pun tidak terelakkan. Dugaan kuat, korban mengalami kekerasan di kawasan tersebut saat akan menuju kampung halamannya dari prosesi pengesahan anggota baru di Desa Wiyu, Kecamatan Pacet.

Melihat kondisi semakin buruk, petugas dari Polsek Jetis dan Polresta Mojokerto menghalau iring-ringan rombongan kendaraan PSHT yang akan menuju Lamongan melintasi Dawarblandong dengan memutar arah melintasi Kecamatan Gedeg menuju Kecamatan Kemlagi.

Menanggapi situasi malam itu, Kasatreskrim Polresta Mojokerto AKP Andria Diana Putra membenarkan bahwa korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di lokasi kejadian. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban terlibat dalam bentrokan tersebut.

''Belum. Kami masih mendalami temuan di lokasi. Tetapi, sangat mungkin korban terluka karena kecelakaan,'' ungkapnya.

Pernyataan itu didasarkan kepada barang bukti motor dan baju korban. Diduga, korban justru terlibat kecelakaan, bukan tawuran atau terlibat bentrokan. Namun, pihaknya terus mengusut kebenaran kabar itu dengan mendalami bukti yang lain. Misalnya, rekaman CCTV di salah satu sudut toko sekitar lokasi bentrokan.

''Masih kami dalami kasus itu. Apakah benar kecelakaan murni atau karena memang terlibat kekerasan. CCTV juga masih kami periksa. Jadi, belum ada kesimpulan,'' tuturnya.

JAWAPOS 


 Jual Baju Wanita Dress Blouse Kemeja Jaket Celana Baju Pria Baju Anak Baju Couple Baju Muslim Dll Harga Murah hubungi SMS/WA/LINE 085721536262 FOLLOW IG @tokotim Bisa kirim ke seluruh Indonesia

Posting Komentar

0 Komentar