Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan pelantikan sebanyak 59 pejabat eselon II, III, dan IV, di Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (24/2/2016).
Dalam pelantikan tersebut terdapat sebanyak tiga pejabat eselon II.
Salah satu yang dilantik adalah Jupan Royter yang sebelumnya menjabat sebagai Wakasatpol PP. Ia menggantikan posisi Kukuh Hadi Santosa, Kasatpol PP.
Dalam sambutannya saat pelantikan tersebut, Basuki kembali mengancam para pejabat yang melakukan pungutan liar ataupun kutipan lainnya kepada warga.
"Saya betul-betul muak dengar ada lurah, camat, Bbendahara, masih ngatur-ngatur duit, sisa duit bagi-bagi, masih malak situ, malak sini. Saya betul-betul tidak suka!" tegas Ahok.
Bahkan, ia mengaku sebenarnya tidak segan untuk menempeleng para pejabat yang terbukti melakukan pungli. Namun, sayangnya hal tersebut tidak dilakukannya, dibandingkan pada masa zaman Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
"Saya ingatkan ini. Mungkin masih bisa diingatkan. Tapi kalau tidak bisa. Saya bisa saja tempeleng. Cuma zaman ini gak bisa tempeleng. Enak zaman Pak Ali Sadikin dulu. Yang kayak gitu bisa ditempeleng semua. Kita gak bisa, digugat. Ya sudah lah kita ganti tempeleng dengan sanksi pecat saja langsung," katanya.
Tak hanya itu, ia juga kepada Satpol PP agar memberikan tindakan tegas terhadap PKL yang membandel. Pasalnya, keberadaannya saat ini mengganggu orang banyak.
"Saya minta Satpol PP, saya tidak ingin Pedagang Kaki Lima ada mengambil barangnya seenaknya. Kita nih pengin menggertak. Tapi kalau dia bandel, sikat!" katanya.
Karena itu, ia juga tidak akan memihak pada orang ekonomi lemah. Jika melakukan pelanggaran tetap akan ditindak.
"Jadi orang yang merasa ekonomi lemah pun kita tidak boleh memihak. Memihak orang kaya jelas salah. Membengkokkan keadilan karena dia miskin itu juga salah. Jadi ini harus dijelaskan kita tugas kita adalah menegakkan keadilan. Saya tidak memandang Anda miskin atau kaya. Ini keadilan," katanya.
Ia juga menegaskan, bahwa dirinya tidak akan mentolerir jika ada oknum Satpol PP 'bermain'. Ia akan memberikan tindakan tegas.
"Nah kita gak mau tolerir premanisme apalagi oknum misalnya Satpol PP yang bermain. Saya juga tidak mau dengar oknum Satpol PP masuk ke tempat-tempat hiburan minta jatah-jatah gratis. Kasihan juga, itu kurang ajar," katanya.
Penegakan Perda
Sementara itu, Jupan Royter mengatakan, bahwa dirinya akan melakukan penegakan Perda dalam menjalani program kerjanya.
Termasuk nantinya dalam penertiban kawasan prostitusi Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Pak Kapolda, Pak Pangdam, Pak Gubernur, sudah memerintahkan agar pelaksanaan tersebut bisa berjalan aman dan lancar, dan juga seluruh tokoh masyarakat alim ulama kita ucapkan terima kasih karena semua sepakat utnuk mengembalikan fungsi kalijodo seperti semula untuk RTH," katanya.
Penegakan Perda itu sendiri, menurut Jupan, bukan hanya sebatas penertiban. Melainkan dengan mengedukasi masyarakat, bekerjasama dengan Wali Kota. Khususnya, RT, RW, agar masyarakat tertib, mentaati semua Perda.
Pejabat yang Dilantik :
#Jupan Royter - Wakil Kasatpol PP menggantikan Kepala Satpol PP - Kukuh Hadi Santosa
#Ahmad Ghazali - Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Sekretariat digantikan oleh Hendra Hidayat - Kepala Bagian Protokol Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta
#Asisten Deputi Gubernur Bidang Pariwisata - Deli Indrayanti digantikan oleh Endi Aldi - Asisten Bidang Ekonomi Wali Kota Jakarta Barat
#Yani Wahyu - Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) menggantikan Jupan Royter - Wakil Kasatpol PP
#Sunardi Sinaga - Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Perparkiran digantikan oleh Tiodor Sianturi - Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Barat
WARTAKOTA
Jual Marmer Cake, Nastar ngepros enak banget, Cake Vanilla, Pempek Dos dll. Cara beli mudah hub SMS/WA: 085721536262 - Twitter: @timsolshop -Facebook: Tim's Ol Shop


0 Komentar