DIDUGA KETIDURAN, MAHASISWA TEWAS TERPANGGANG DI RUMAHNYA

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)


Matanya bengkak dan memerah. Nada suaranya tersendat-sendat. Tak jarang dia mengusap air mata di kedua pipinya menggunakan telapak tangan. Di ruang depan sebuah bangunan semi permanen berukuran sekitar 3 x 5 meter, terlihat seorang ibu muda sedang duduk bersama anak-anaknya. Tangan perempuan itu terus merapikan tumpukan pakaian di hadapannya.

Perempuan muda itu tak pernah berhenti menyebut satu nama.

"Kenapa seperti ini? Kenapa tidak sakit supaya kami bisa urus? Aduh Jek Sayang eeee," demikian Omi Plaituka (43) di kediamannya, Kamis (18/6/2015).

Omi adalah warga RT 09/RW 07, Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Beberapa jam sebelum peristiwa kebakaran yang merenggut nyawa Jeki Gay, mahasiswa semester IV Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Negeri Kupang terjadi, listrik di wilayah itu padam. Pihak PT PLN yang biasanya melakukan pemadaman bergilir baru kembali menyalakan listrik sekitar pukul 09.00 Wita.

Saat itu Jeki bersama beberapa anak tetangganya duduk di halaman rumah ketika listrik padam. Jeki bersama beberapa anak tetangganya baru membubarkan diri dan pulang ke rumah untuk tidur sekitar pukul 00.30 Wita.

"Tadi malam waktu listrik padam dia (Jeki Gay) dengan anak-anak saya duduk di luar sampai setengah satu baru masuk tidur," ujar Omi.

Sejak kecil, Jeki tinggal bersama kedua orangtuanya di Oekabiti, Kabupaten Kupang. Selain itu, Jeki baru menempati rumah tersebut sekitar dua tahun terakhir ketika hendak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

"Dia (Jeki Gay) punya kakak dua orang, juga waktu kuliah tinggal di sini, tapi mereka sudah selesai, dan sudah pulang. Ini adalah rumah mereka, jadi selama ini hanya dia (Jeki Gay) sendiri yang tinggal," jelas Omi.

Kuat dugaan ketika hendak masuk ke kamarnya yang terletak di bagian depan rumah itu, Jeki Gay sudah mengantuk. Akibatnya, saat terjadi kebakaran, Jeki tidak sadar.

Selain itu, Jeki diduga baru terbangun setelah kobaran api melahap sebagian besar rumahnya. Alasannya, saat kobaran api berhasil dipadamkan, Jeki ditemukan tidak bernyawa lagi di salah satu kamar di bagian belakang rumah itu.

"Dia (Jeki Gay) punya kamar itu di depan. Tadi dia ada di kamar belakang," katanya.

Peristiwa kebakaran itu, kata Omi, baru diketahui oleh mereka setelah terdengar bunyi di luar. Saat keluar dari dalam rumah, kobaran api sudah mencapai atap rumah Jeki. Melihat kebakaran itu, mereka semua berteriak dan berusaha menyelamatkan Jeki yang terjebak di dalam rumah. Hal ini dilakukan dengan menyiram api menggunakan stok air yang ada.

"Semua orang datang bawa air, kami siram, tapi tidak bisa. Mobil pemadam datang sampai di sini, itu rumah sudah rata tanah," kata Omi.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di lokasi menyebutkan, Jeki diduga mabuk sebelum tidur. Saat peristiwa kebakaran rumah miliknya, Jeki sudah tidak sadar.

"Sonde, Ka Jeki ada mabuk," demikian salah satu anak dari Omi Plaituka.

Hal ini dikatakannya secara spontan saat mendengar cerita ibunya kepada Pos Kupang terkait peristiwa kebakaran itu. Mendengar perkataan itu, sang ibu langsung melarang dan meminta salah satunya untuk diam.

Telepon Mama
Dani Gai, ayah Jeki, di Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) RSU Kupang, Kamis (18/6/2015), mengungkapkan, mereka tidak mengetahui peristiwa terbakarnya rumah mereka karena rumah itu hanya dihuni oleh Jeki.

"Kami tinggal di Oekabiti. Hanya Jeki sendiri yang tinggal di rumah di Kupang. Kami mendapat telepon dari adik saya bahwa rumah terbakar. Kami tiba di sini sekitar jam setengah tiga pagi. Saat tiba kondisi sepi dan rumah sudah hangus terbakar. Jenazah Jeki ada di dalam rumah. Polisi melakukan identifikasi dan setelah itu baru dibawa ke IPJ RSU Kupang," ujarnya.

Dani mengaku tidak ada firasat apapun sebelum terjadi peristiwa ini.

"Pada malam itu, Jeki sempat menelepon mamanya dan bicara. Dia cerita bahwa dia baru pulang latihan menyanyi," ujarnya.

Dani mengatakan, kemungkinan Jeki tidur nyenyak saat terjadi kebakaran dan dia berusaha menyelamatkan diri tapi sudah kehilangan arah.

"Mungkin ini namanya musibah," kata Dani.

Jeki adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Sehari-harinya Jeki sebagai anak yang ceria.

"Dia anak yang ceria, tidak merokok, juga tidak minum-minuman keras. Dia selalu aktif di paduan suara dan vokal grup di gereja. Kalau di Kupang dia gereja di Gereja Betlehem Oesapa," jelas Dani. Jenazah Jeki akan dibawa ke Oekabiti hari Sabtu (20/6/2015).

Informasi mengenai rumah terbakar ini disampaikan Veki Gai kepada kakaknya Dani Gai. Veki mendapat telepon dari Pak Oni Hermanus, tetangga di rumah yang ditempati Jeki Gay.

TRIBUN 


 Jual Micro SD Kartu Memori untuk BB / HP. Cara beli mudah hub WhatsApp:08882019835 - SMS: 085721536262 - Twitter: @timsolshop -Facebook: Tim's Ol Shop

Posting Komentar

0 Komentar