PULUHAN ORANG TEWAS DALAM LEDAKAN DI MASJID AGUNG KANO, NIGERIA

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)


Jonathan mengeluarkan pernyataan hari Sabtu (29/11) yang mendesak warga Nigeria agar “tidak putus asa dalam masa cobaan besar” dalam sejarah negara itu, dan agar “tetap bersatu untuk menghadapi musuh bersama.”

Serangkaian ledakan disusul oleh tembakan di luar masjid utama yang disesaki jemaah di Kano terjadi tidak lama setelah sholat Jumat dimulai.

Para saksi mata menyatakan melihat banyak orang luka-luka dan dikhawatirkan tewas setelah dua bom meledak di halaman luar Masjid Agung Kano dan bom ke-tiga yang meledak di dekatnya.

Polisi tiba di lokasi kejadian untuk menghadapi massa pemuda yang marah dan berteriak-teriak serta mengacungkan tongkat dan batu. Polisi berjuang keras untuk memasuki masjid tersebut.

Seorang reporter VOA menyatakan situasi mereda setelah itu, sementara petugas kesehatan mengobati mereka yang luka-luka.

Departemen Luar Negeri Amerika menyebut serangan itu “menakutkan” dan mengutuk serangan itu sekeras-kerasnya. Disebutkan bahwa Amerika mendukung rakyat Nigeria dalam perjuangan mereka melawan ekstremisme disertai kekerasan dan ancaman terorisme, serta menegaskan komitmennya untuk terus bekerjasama dengan seluruh rakyat Nigeria guna melawan kekejaman tersebut.

Seorang juru bicara Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan pemimpin PBB itu meminta pihak yang berwenang agar segera menyeret pelakunya ke muka hukum.

Masjid itu dikaitkan dengan salah seorang ulama Muslim paling berpengaruh, Emir Kano, yang baru-baru ini menyerukan agar rakyat Nigeria mengangkat senjata melawan kelompok militan Boko Haram.

Emir Kano sekarang sedang berada di luar negeri.

Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas pengeboman di kota terbesar ke-dua di Nigeria itu, tetapi kecurigaan besar ditujukan terhadap Boko Haram, yang sebelumnya melancarkan serangan-serangan serupa.

Kano adalah kota berpenduduk 3 juta jiwa lebih di bagian utara Nigeria. 


VOA 




Posting Komentar

0 Komentar