Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa, Tantowi Yahya, menyatakan pihaknya tak mengetahui kebenaran soal adanya aparat Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang dikerahkan untuk mempengaruhi warga untuk mencoblos pasangan Prabowo-Hatta.
"Yang jelas kita tidak tahu," kata Tantowi di Jakarta, Kamis (5/6).
Tantowi berharap Bawaslu dapat memanggil saksi secepat mungkin dengan membawa bukti-bukti untuk menghindari fitnah kepada pasangan Prabowo-Hatta.
Diketahui, di sejumlah media massa, ramai pemberitaan tentang Rifki, warga di kawasan Jakarta Pusat, yang didatangi seorang pria bertubuh gemuk pada Sabtu (31/5). Kepada Rifki, pria yang datang dengan menggenggam sebuah handy talkie (HT) itu mengaku ingin melakukan perbaikan daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilihan presiden.
Pria tersebut mengaku anggota babinsa yang baru dipindahkan bertugas ke daerah perumahan Rifki. Untuk diketahui, di perumahaan tempat tinggal Rifki, 90 persen warganya adalah keturunan Tionghoa dan beragama Kristen.
Petugas itu, kata Rifki, bercerita bahwa dia ditugaskan oleh atasannya untuk mendata warga. Pria itu juga mengaku berdinas di bawah kontrol Koramil.
Setelah pencatatan data Rifki selesai, petugas itu kemudian bertanya.
"Bapak nanti pilih ini kan, ya?" tanya dia.
Di kertas data yang dipegang petugas itu, Rifki sudah dituliskan akan memilih Partai Gerindra dalam pilpres 9 Juli mendatang. Melihat catatan itu, Rifki pun terkejut. Dia langsung menunjukkan kekesalannya dengan menanyakan maksud petugas itu menulis preferensi pilihannya.
Atas kemarahan Rifki, pria itu langsung meralat ucapannya.
"Jadi Bapak akan pilih Jokowi?" tanyanya lagi.
Rifki sempat berdebat dengan babinsa itu. Alhasil, tulisan Gerindra dicoret, lalu diganti Jokowi.
"Saya sudah kesal. Jadi terserahlah mau ditulis siapa di situ, yang tahu pilihan saya kan cuma saya dan Tuhan," ucap Rifki.
Menurut Rifki, bukan hanya dirinya yang didata oleh babinsa. Seorang tetangga keturunan Tionghoa yang bersebelahan dengannya juga didata. Tetangganya itu, sebut Rifki, sangat ketakutan didatangi babinsa. Karena trauma masa lalu, para tetangga Rifki cuma mengikuti apa yang diminta sang petugas.
Rifki mengaku sempat mendatangi Koramil di dekat lingkungannya untuk mengecek identitas petugas Babinsa itu. Di dalam Koramil, dia melihat whiteboard yang bertuliskan jadwal piket petugas babinsa. Di atas meja, ada secarik kertas folio dengan banyak data yang sudah tersusun rapi. Isi data itu yakni daftar nama dan alamat warga, serta daftar preferensi memilih dalam pemilu presiden mendatang. Di sana juga terdapat rekapitulasi hasil preferensi memilih, yakni 90 persen dituliskan memilih capres Prabowo Subianto dan 10 persen memilih Jokowi.
Petugas Koramil mengaku bahwa benar ada petugas Babinsa yang mendata dan baru dipindahtugaskan. Data yang dikumpul untuk survei pilihan warga. Dia juga diminta untuk memberikan pengertian kepada warga di lingkungannya soal aktivitas babinsa belakangan ini.
Rifki mengaku tak habis pikir karena tindakan Babinsa itu justru membuat warga tak nyaman dan menunjukkan ketidaknetralan.
BERITASATU
JUAL PARFUM
WANITA/PRIA MURAH RATUSAN MERK KW1 KWS OS MINAT WhatsApp:
08882019835 - SMS: 085721536262 - LINE: timsolshop - Twitter: @timsolshop -
Facebook: Tim's Ol Shop - YM: cstimsolshop
0 Komentar