KOMNAS HAM: INTOLERANSI DI YOGYAKARTA SUDAH DI AMBANG BATAS

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Kasus kekerasan berbau Agama kembali terjadi di Yogya. Setelah sebelumnya, juga terjadi kasus-kasus kekerasan serupa, namun tidak terselesaikan secara tuntas.

Kasus kekerasan berbau Agama, terakhir terjadi di perumahan STIE YKPN, Tanjungsari, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis(29/5) malam. Rumah warga milik Julius Felicianus di komplek tersebut diserang sekelompok orang, saat sedang menggelar kegiatan keagamaan. Akibatnya, sejumlah orang terluka dan harus menjalani perawatan di RS, satu di antara korban merupakan seorang anak perempuan berusia 8 tahun.

Komisioner Komnas HAM, Siti Noor Laela menyatakan, dalam kasus penyerangan tersebut kelompok penyerang dan yang diserang bertetanggga dan teman bermain waktu kecil. Aksi penyerangan oleh tetangga dan teman bermain waktu kecil, dapat menjadi indikator tentang toleransi di Yogya yang berkurang.

"Intoleransi di Yogya sudah diambang batas. Sehingga harus betul-betul menjadi perhatian Pemda dan aparat penegak hukum,"kata Siti di Balck Canyon Coffe, Babarsari, Sleman, Jumat(30/5/2014).

Menurutnya, kasus-kasus kekerasan serupa yang terus berulang, tidak lepas dari penegakan hukum yang lemah. Beberapa kali peristiwa penyerangan dan kekerasan yang terjadi di Yogya, proses hukumnya tidak berjalan maksimal. Diantaranya kasus penyerangan LKiS, pelarangan ibadah di Gunungkidul, penyerangan diskusi di Godean, semua proses hukumnya mandeg dan seperti ada pembiaran.

"Pembiaran yang terjadi berdampak pada semakin banyaknya kasus-kasus kekerasan. Ini akibat kasus kekerasan lain yang tidak di proses. Para pelaku merasa kebal hukum karena tidak ada penegakan hukum,"katanya.

Komnas HAM mendesak Polisi mengusut tuntas kasus penyerangan tersebut. Apalagi identitas dari para pelaku penyerangan, sudah diketahui. Sehingga tidak masuk akal, jika kasus ini tidak ada tindak lanjutnya.

DETIK




Posting Komentar

0 Komentar