Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Warga Desa Buano, Pulau Seram dan Desa Ulatt, Pulau Saparua, Maluku, yang penduduknya berbeda agama menggelar tradisi budaya membantu pembangunan gereja di Desa Ulatt.
Dalam tradisi ini warga Buano yang penduduknya muslim menyumbangkan ratusan batang kayu untuk renovasi gedung gereja dan pastori di Desa Ulatt yang penduduknya beragama kristen. Warga pun hiteris dan berebutan memikul kayu.
Kedua desa ini memiliki hubungan persaudaraan gadong sejak zaman leluhur. Nenek moyang mereka terpisah dan berbeda agama.
Ratusan warga Desa Buano ini datang ke Desa Ulatt dengan menggunakan berbagai kapal. Mereka disambut warga Ulatt dari teluk Pulau Saparua. Warga kemudian turun di pantai desa ini dan membawa kayu tiang pamali atau kayu tiang induk untuk renovasi gedung Gereja Syalom di Desa Ulatt.
Tiang pamali yang panjangya lima meter ini dipikul warga Buano sejauh 2 km menuju Desa Ulatt. Warga tampak berebutan memikul kayu yang dibungkus dengan kain warnah merah dan putih ini.
Dalam tradisi adat Buano warga merasa terhormat bisa memikul tiang pamali ini untuk pembangunan gereja karena tidak semua generasi Buano bisa menyaksikan tradisi ini karena dilakukan puluhan tahun sekali.
Sepanjang jalan menuju Desa Ulatt, mereka dihibur musik tradisional dari Desa Ulatt dengan lagu gandong yang merupakan lagu persaudaraan warga Maluku.
Tiang pamali ini kemudian diserahkan warga Buano kepada Majelis Jamaat Gereja Syalom Desa Ulatt. Prosesi penyerahan tiang pamali ini diwarani isak tangis warga.
Selain warga Buano, proses ini juga dihadir saudara satu gandong mereka dari Desa Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah, yang penduduknya beragama kristen.
Pemuka Kristen kemudian membawa tiang pamali ini ke gedung Gereja Syalom yang akan direnovasi. Gedung gereja ini terakhir direnovasi tahun 1970 yang seluruh kayu diberi oleh warga Buano. Bantuan yang sama juga dilakukan warga Ulatt dan Oma saat warga Buano membangun masjid.
Menurut warga, leluhur mereka berjumlah tiga orang berasal dari satu gandong. Saudara tertua terbuang di Buano, Seram yang penduduknya beragama Islam. Sedangkan saudara kedua terbuang di Desa Oma, Haruku, dan saudara bungsu terpisah di Desa Ulatt yang berpenduduk kristen.
Tradisi ini dilakukan secara turun temurun untuk menunjukkan persaudaraan pela dan gadong ada sejak zaman leluhur mereka. Prosesi tradisi adat ini kemudian diakhiri dengan makan patita bersama.
METROTV
JUAL PEMUTIH KETIAK, PEMUTIH BADAN, PEMUTIH WAJAH, MINAT WhatsApp: 08882019835 - SMS: 085721536262 - LINE: timsolshop - Twitter: @timsolshop - Facebook: Tim's Ol Shop - YM: cstimsolshop
0 Komentar