Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Mantan Raja Kamboja Norodom Sihanouk wafat hari ini pada usia 89 tahun. Dia meninggal di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Beijing, China.
BBC melaporkan, Senin (15/10), Kesehatannya menurun lantaran menderita penyakit beberapa tahun terakhir. Asisten sekaligus kerabatnya, Pangeran Sisowath Thomico, mengatakan kematian Sihanouk merupakan kehilangan besar bagi kamboja. "Raja Sihanouk bukan milik keluarganya. Dia milik kamboja dan sejarah," katanya.
Dia naik takhta pada 1941 dan memimpin Kamboja merdeka dari penjajahan Prancis. Meski berada di pengasingan dan turun takhta karena menderita penyakit sejak 2004, dia masih berpengaruh. Kepemimpinan Sihanouk diganti oleh anaknya King Norodom Sihamoni, seorang mantan penari balet.
Seorang pejabat pemerintah Kamboja mengatakan jenazah Sihanouk akan dipulangkan ke Kamboja untuk dimakamkan secara resmi di Istana Negara di Ibu Kota Phnom Penh.
Lahir pada 1922, Sihanouk merupakan anak sulung dari pasangan Raja Norodom Suramarit dan Ratu Kossamak. Dia memperoleh pendidikan di sekolah Prancis di Kota Saigon dan Ibu Kota Paris. Ketika Nazi menguasai Prancis, Sihanouk dianugerahi gelar Raja Kamboja pada 1941. Usianya saat itu baru 18 tahun. Setelah perang, Sihanouk melakukan kampanye internasional bagi kemerdekaan Kamboja.
Kamboja akhirnya merdeka pada 1953 tanpa pertumpahan darah setelah dijajah Prancis hampir seabad. Dua tahun kemudian, dia menjadi perdana menteri sekaligus menteri luar negeri Kamboja.
Dia mencoba mempertahankan negerinya dari Perang Dingin yang muncul di Asia Tenggara pada 1970-an. Ketika terjadi kudeta oleh Lon Nol yang didukung Amerika Serikat, Sihanouk diasingkan ke Beijing.
MERDEKA
0 Komentar