BRIPTU NORMAN DITANGKAP LANTARAN PIMPINAN CEMBURU?

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Penangkapan Briptu Norman Kamaru, Anggota Brigade Mobil Kepolisian Daerah Provinsi Gorontalo, Kamis (8/9), oleh Kepolisian Resor Bolmong, saat tengah syuting video klip dan sesi pengambilan gambar untuk lagu Cinta Gila di Madratsah Aliyah Negeri (MAN) Kotamobagu, disesalkan Indonesia Police Watch (IPW).


Anggota polisi yang terkenal lewat lipsing lagu India Chaiyah-chaiyah di situs Youtube itu, terpaksa tidak dapat melanjutkan pembuatan video klipnya yang menggandeng model asal Tunisia. Norman yang ngetop dan sedikit mengangkat citra polisi di tengah lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap koorps berbaju cokelat itupun, harus digelandang ke Mapolres Bolmong untuk diperiksa karena diduga tanpa mengantongi izin.

Ketua IPW, Neta S Pane menegaskan, bahwa alasan penangkapan Briptu Norman hanya dicari-cari saja. "IPW melihat, belakangan ada kecemburuan yang besar dari sejumlah pimpinan kepolisian terutama lapisan tengah terhadap Norman. Ini bisa dibilang penangkapan yang kedua, setelah yang pertama lalu di Jakarta. Jadi, alasan izin itu sebenarnya hanya dicari-cari saja," kata Neta, kepada JPNN, Jumat (9/9), di Jakarta.

Neta menyayangkan penangkapan itu. Menurut dia, sebuah syuting video klip bukanlah permasalahan yang besar. Tegasnya, bukan menggelar sebuah pesta besar yang memerlukan izin. Makanya Neta menilai, penangkapan Norman karena alasan tak mengantongi izin hanya mengada-ngada. "Dasarnya adalah kecemburuan terhadap popularitas Norman," kata Neta.

Dia menilai, tindakan yang dilakukan oleh kepolisian itu, merupakan kesalahan besar bagi internal polisi. Padahal, kata dia, keberadaan atau kemunculan Norman pada dasarnya telah mengangkat citra polisi. "Di tengah polisi dimaki-maki masyarakat, Briptu Norman telah hadir dan mengangkat citra polisi. Tapi, mengapa elit kepolisian jadi kurang suka?," kata Neta.
JPNN

Posting Komentar

0 Komentar