BOM RAKITAN TEWASKAN ANAK SENDIRI

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Musibah yang menimpa Mas'ad, 45 tahun, warga Dusun Derpa, Desa Karang Nangka, Kecamatan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mungkin akan membuatnya jera merakit bom ikan.

Akibat bom rakitannya meledak, Kamis malam, 15 september 2011, putrinya Mulyani yang baru berusia 4 tahun meregang nyawa akibat terkena ledakan. Selain Mulyani, empat anggota keluarganya, termasuk Mas'ad sendiri, menderita luka bakar, yaitu Masani, 40 tahun, ibu Mulyani, Syahria (nenek Mulyani), dan Ruspandi, 24 tahun, kakak Mulyani. Mereka kini dirawat di Rumah Sakit Daerah Moh Anwar Sumenep.

Mohammad Akram, saksi mata kasus ledakan di rumah Mas'ad, mengatakan saat kejadian Mulyani yang menjadi satu-satunya korban tewas sedang melihat ayahnya Mas'ad meracik 30 bom ikan atau bondet.

Tak dinyana, bom yang tengah diracik bapaknya itu meledak. Ledakan diduga karena Mas'ad terlalu kencang memutar sumbu bom, sehingga menimbulkan gesekan panas yang mengenai bahan peledak. Mulyani langsung tewas mengenaskan. "Empat rumah juga rusak parah karena ledakan itu," ujar Akram, Jumat 16 september 2011.

Menurut Akram, 30 bom tersebut rencananya akan dijual ke nelayan di pulau lain seperti Pulau Sapeken, Kangean, dan Masalembu.

Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Sumenep Komisaris Edy Purwanto mengatakan Mas'ad diduga merupakan pemain lama dan dikenal spesialis meracik bom ikan. "Kami masih menyelidiki kasus ini, tim sudah dikirim ke Pulau Raas," tuturnya.

TEMPO

Posting Komentar

0 Komentar