GANGGUAN KULIT PENGARUHI TUMBUH KEMBANG BAYI



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Hampir semua bayi pernah mengalami gangguan kesehatan kulit dari berbagai faktor. Jika tak ditangani dengan baik, gangguan kulit ini bisa mempengaruhi tumbuh kembang si buah hati. Ahli kulit dan kelamin Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Dr. Ari Muhandari Arhie, meminta agar para orang tua secara dini memperhatikan fisik dan kesehatan bayinya. Hal yang paling terlihat adalah dari kesehatan kulit.

“Tidak membahayakan jiwa, tapi membuat pertumbuhan dan perkembangan bayi terganggu,” kata Ari dalam acara "Talkshow Bunda Pintar Bunda Johnson" akhir pekan lalu di Cilandak Town Square.


Ketika kesehatan anak terganggu, ia melanjutkan, anak akan jadi tidak nyaman, rewel, dan rendah kualitas tidurnya. Padahal, bayi lebih banyak tidur untuk tumbuh kembangnya. Gangguan kulit ini, kata Ari, merupakan masalah yang paling sering terjadi karena kondisi kulit bayi yang masih rentan.


Dia mengutip hasil sebuah penelitian yang menyebutkan 80 persen bayi pernah mengalami gangguan kulit pada bulan-bulan pertama kehidupannya. Gangguan yang paling sering muncul adalah proses peradanganan pada lapisan kulit bagian atas. Kasus ini sering disebut dermatitis atau eksim. Kasus lain, yakni dermatitis atopik atau eksim susu dan dermatitis kontak dalam bentuk ruam popok. “Sering terjadi dibandingkan gangguan kulit yang bersifat infeksi,” ujar Ari.


Albert Atinon, Marketing Manager Johnson’s Baby, menambahkan kulit bayi, terutama yang lahir prematur, lebih tipis dan rentan. Bayi juga mengalami perubahan lingkungan basah (di rahim dan air ketuban) ke lingkungan kering (udara). Bayi sekilas mempunyai kulit yang halus dan lembut. “Tetapi hasil studi klinis dengan alat analisis kulit menunjukkan 63 persen bayi mempunyai kulit yang kering,” ujar Albert.


TEMPO

Posting Komentar

0 Komentar