WASPADA JIKA ADA RUAM KUPU-KUPU DI WAJAH ANDA



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Anda harus waspada bila di bagian wajah Anda ditemukan ruam berbentuk kupu-kupu atau sering terkena infeksi. Sebab bisa jadi Anda merupakan pengidap salah satu penyakit langka yang hingga kini belum diketahui penyebabnya secara pasti, yaitu lupus atau dalam istilah kedokteran biasa disebut systemic lupus erythematosus (SLE).

Menurut dr. M. Syafei Hamzah, Sp.K.K., lupus adalah sebutan umum dari suatu kelainan yang disebut sebagai lupus erythematosus. Dalam istilah sederhana, seseorang dapat dikatakan menderita penyakit lupus erythematosus saat tubuhnya menjadi alergi pada dirinya sendiri. ’’Penderita penyakit ini umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi serigala,” paparnya.


Dijelaskan, dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan).


Penyakit lupus ini memiliki tiga jenis. Pertama, cutaneus lupus atau sering disebut diskoid yang memengaruhi kulit. Kedua, SLE yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. Terakhir, drug induced lupus (DIL), yang timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang. Menurut Syafei, umumnya penderita penyakit ini adalah perempuan.


’’Odipus (sebutan untuk penderita penyakit lupus, Red) memiliki sistem imun yang kehilangan kemampuan untuk membedakan antigen asing dan sel atau jaringan tubuhnya sendiri. Akibatnya, antibodi yang terbentuk menyerang sel atau jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan berbagai kelainan, tergantung bagian tubuh yang diserang. Bisa di susunan syaraf, jantung, paru-paru, ginjal, kulit, maupun sendi. Kelainan yang ditimbulkan bisa berupa nyeri, peradangan, ataupun kerusakan jaringan,” terangnya.


Ciri gejala lupus antara lain rasa lemas, capek yang berlebihan, demam berkepanjangan, ruam merah di wajah yang menyerupai gambar kupu-kupu, ruam merah di kulit yang umumnya lebih nyata bila terpapar sinar matahari, ruam diskoid, rambut rontok, sariawan yang berulang, nyeri pada sendi dan bengkak pada kedua tungkai. ’’Untuk pengobatannya memerlukan waktu lama,” terangnya.


Itu buat mendeteksi kelainan lupus yang melibatkan sel-sel darah, serta pemeriksaan urine untuk mendeteksi kelainan lupus yang melibatkan sel-sel darah dan adanya gangguan ginjal. Selain itu, gangguan neurologik maupun psikiatrik juga dapat terjadi pada penderita lupus. ’’Antibodi antinuklear serta beberapa jenis antibodi dapat diperiksa untuk mendukung diagnosis lupus,” ungkap Syafe’i.


Bagi odipus, biasanya disarankan untuk menghindari hal-hal yang dapat membuat penyakitnya kambuh. Yaitu stres, menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari, mengurangi beban kerja yang berlebihan, dan menghindari pemakaian obat tertentu.


Lupus dapat ditanggulangi dengan berobat secara teratur dan minum obat teratur yang diberikan dokter (biasanya diminum seumur hidup). Jika ini dilakukan, odipus akan dapat hidup layaknya orang normal.


JPNN

Posting Komentar

0 Komentar