TEROR SERVIKS, 270.000 WANITA MENINGGAL



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Sekitar 270.000 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap tahun akibat kanker leher rahim atau serviks, kata Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Titik Kuntari, MPH.

"Berdasarkan data yang ada, setiap tahun sekitar 500.000 perempuan di Indonesia didiagnosis terinfeksi kanker serviks. Dari jumlah itu, 270.000 penderita meninggal dunia," katanya di Yogyakarta, Kamis (24/2/2011).

Di Indonesia, kanker serviks telah menjadi pembunuh nomor satu dari keseluruhan kanker. Kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita perempuan berusia 20-55 tahun.

"Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh dalam leher rahim. Kanker itu terjadi pada serviks uterus, yakni suatu daerah pada organ reproduksi perempuan yang merupakan pintu masuk ke rahim yang terletak antara rahim dengan vagina," katanya.

Berdasarkan survei yang melibatkan 5.423 perempuan di Asia dan dilakukan pada sembilan negara termasuk Indonesia, menunjukkan hanya dua persen perempuan yang mengetahui infeksi human papilloma virus (HPV) merupakan penyebab kanker serviks.

"Jadi, pengetahuan perempuan mengenai penyebab kanker serviks masih sangat kurang. Rendahnya tingkat pengetahuan dipercaya memperburuk kondisi yang ada dan diperkirakan angka kejadian kanker serviks terus meningkat setiap tahunnya," katanya.

Padahal, ada cara mudah terhindar dari kanker serviks melalui vaksinasi. Deteksi dini dan vaksinasi dapat menekan angka kejadian kanker serviks pada perempuan Indonesia.

"Metode deteksi dini dengan papsmear sudah lama ditemukan, tetapi yang melaksanakannya masih sangat terbatas," katanya.

Ia mengatakan perempuan yang aktif secara seksual dengan berganti-ganti pasangan, berhubungan seks pertama pada usia kurang dari 18 tahun dan merokok memiliki risiko terinfeksi kanker serviks.

"Perilaku yang meningkatkan risiko terkena kanker serviks tersebut saat ini disinyalir justru meningkat, seperti seks bebas, hubungan seks pertama pada usia kurang dari 18 tahun dan merokok," katanya.

Berkaitan dengan hal itu, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) akan menyelenggarakan seminar bertema Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Serviks di Gedung Mandala Bakti Wanitatama Yogyakarta pada 19 Maret 2011.

KOMPAS

Posting Komentar

0 Komentar