Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Prihatin atas kondisi sepakbola Indonesia, para tokoh sepakbola dan mantan wartawan sepakbola mendeklarasikan Masyarakat Pengawas Sepakbola Indonesia (MPSI)/Indonesian Football Watch (IFW).
"Pengelolaan yang tidak benar oleh PSSI, adanya rekayasa atau pengaturan pertandingan, serta suap-menyuap dalam kompetisi liga yang diselenggarakan PSSI. Bahkan liga pun dijadikan ajang pertaruhan atau perjudian pengurus sepakbola. Ini latar belakang pembentukan MPSI/IFW," terang Ketua MPSI/IFW Sumaryoto, Rabu (23/2), saat jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta.
Tidak adanya organisasi atau lembaga swadaya masyarakat tertentu yang melakukan pengawasan terhadap kegiatan dan pengelolaan persepakbolaan nasional juga menjadi landasan berdirinya MPSI/IFW ini.
Wakil Ketua MPSI/IFW Max Sopacua menerangkan bahwa kondisi sepakbola saat ini rusak lantaran dikuasai kelompok tertentu. "Padahal, landasan utama berdirinya PSSI pada 1930 adalah alat pemersatu bangsa. Tidak milik kelompok tertentu atau perorangan," terangnya dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Sumaryoto menyatakan target jangka pendek mereka adalah mengirim utusan ke FIFA untuk memberikan gambaran menyeluruh soal kondisi sepakbola di Indonesia.
"Kami akan mencocokkan Statuta PSSI dengan Statuta FIFA dengan cara menerjemahkan kedua statuta itu secara ilmiah. Statuta FIFA ke bahasa Indonesia dan Statuta PSSI ke bahasa Inggris."
MPSI/IFW juga bakal mengirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar pemerintah memelihara PSSI. "Bukan meminta pemerintah ikut campur lo, tapi memelihara," tegasnya.
Mereka menyebut kelompok pendiri MPSI/IFW ini kelompok reformis. Pengawas MPSI/IFW adalah Rajab Ritonga, Raja Pane, dan Atal S Depari.
MICOM
0 Komentar