Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Putra bungsu mantan pemimpin Iran Mohammad Reza Pahlavi ditemukan tewas akibat luka tembakan dan dinyatakan sebagai tindakan bunuh diri. Mengapa?
“Ia sepertinya melakukan bunuh diri, setelah bertahun-tahun berjuang mengatasi kesulitannya. Sekali lagi, kami berduka dengan para ibu, ayah dan keluarga banyak korban pada masa kelam negara kami,” ujar putra tertua Pahlavi, Reza, mengenai mendiang adiknya, Alireza, dalam situs pribadinya.
Kepolisian Boston merespon panggilan darurat 911 dan menemukan pria berusia 44 tahun itu tergeletak di rumahnya, wilayah South End, pada Selasa (4/1) pukul 02.00 dini hari. Jubir kepolisian mengaku tak tahu siapa yang menelepon dan dari mana ia membuat panggilan itu.
Menurut kawan dekat Reza, Fardia Pars, Alireza depresi sejak 2001 setelah kematian saudarinya, Leila Pahlavi. Leila ditemukan tewas di sebuah kamar hotel dalam usia 31 tahun, karena overdosis. “Alireza tak pernah pulih. Ia menjadi orang yang berbeda,” kata Pars.
Depresinya terus meningkat dan ia meninggalkan Iran, tinggal di pengasingan. “Ia benar-benar kehilangan ayah dan adiknya, dua orang yang sangat dekat dengannya,” ujar seorang pegawai di kantor Reza dan kawan dekat keluarga Pahlavi, Nazie Eftekhari.
Ayah Reza, Alireza dan Leila adalah seorang pemimpin Iran yang digulingkan ketika Revolusi Islam pada 1979 lalu. Ia meninggalkan Iran dan hidup berpindah-pindah negara meski mengidap kanker. Mohammad Reza meninggal di mesir pada 1980.
INILAH
0 Komentar