INGIN TETAP KURUS, JANGAN FACEBOOKAN



Please comment & share this article, thanks!

Peneliti menemukan tingkat obesitas dipengaruhi tiga faktor termasuk kontak melalui jejaring sosial. Obesitas akibat jejaring sosial itu penyebarannya seperti virus flu.

Peneliti Harvard University mengatakan, jejaring sosial mempengaruhi kesempatan orang mengalami obesitas. Temuan ini mematahkan anggapan Centers for Disease Control and Prevention awal tahun ini yang menyebutkan tingkat obesitas penduduk AS sudah mencapai 34% orang dewasa dan menyentuh titik stabil.

Menurut peneliti dalam studi ini, Alison L. Hill, titik kestabilan tak akan tercapai hingga 40 tahun mendatang. Berdasarkan tingkat obesitas yang kami ukur, model kami memang melambat, tapi juga terus meningkat, ujarnya seperti dikutip dari MyHealthNewsDaily.

Studi ini juga menunjukkan orang obesitas dapat mempengaruhi orang tak obesitas menjadi obesitas, kata Hill. Dia bersama sejawatnya menemukan model obesitas dari yang tersebar di jejaring sosial, dan penyebarannya seperti virus flu.

Data menunjukkan dinamika obesitas sama, bahkan jika mekanismenya berbeda, katanya. Tingkat obesitas dipengaruhi tiga faktor, kontak melalui jejaring sosial, faktor pribadi (diet dan olah raga), dan tingkat penurunan berat badan.

Setelah menganalisa data 40 tahun yang diambil dari 7.500 orang dalam Framingham Heart Study, peneliti menemukan rata-rata orang memiliki 2% kesempatan mengalami obesitas karena faktor diet tak sehat dan kurangnya olah raga.

Kesempatan mengalami obesitas meningkat 0,5% pada keluarga obesitas, kata Hill. Seorang obesitas memiliki 4% kesempatan menjadi kurus, sehingga tak dianggap obesitas lagi.

Mungkin hal ini serupa meniru atau mengubah anggapan tentang berat normal yang dapat diterima berdasarkan berat orang sekitar, kata Hill. Studi ini akan diterbitkan pada jurnal PLoS Computational Biology.

INILAH

Posting Komentar

0 Komentar