17 MASKAPAI STOP TERBANG DI CENGKARENG



Please comment & share this article, thanks!

Sejumlah maskapai sudah kalang kabut menghadapi abu vulkanik letusan Gunung Merapi yang mulai masuk kota Jakarta. Hal itu terlihat dari dibatalkannya 50 penerbangan (flight) dari 17 maskapai di Bandara Soekarno Hatta (Cengkareng) hingga tadi malam. "Mereka (maskapai-red) ini kelihatannya sensitif banget menghadapi debu vulkanis yang sudah sampai ke Cengkareng," ujar Manager Humas PT Angkasa Pura II Andang Santosa saat dihubungi tadi malam. Jumlah maskapai yang tidak berani masuk ke Cengkareng itu termasuk besar karena setiap hari bandara Soekarno Hatta selalu ramai dengan aktifitas 23 maskapai.

Maskapai-maskapai itu, menurut Andang, mengambil keputusan sendiri untuk menghentikan penerbangannya ke bandara terbesar di Tanah Air itu. Sebab, belum ada larangan dari otoritas penerbangan sipil, dalam hal ini Direktorat Penerbangan Udara Kementerian Perhubungan. "Justru ada Notam (Notice for Airman) yang menyatakan jalur utara dan barat masih aman," kata dia.

Andang juga tidak mendengar ada laporan dari pesawat yang memiliki rute Surabaya-Jakarta atau Jakarta- Denpasar yang mengalami kerusakan akibat melewati wilayah Jawa Tengah. "Kalau begitu kenapa yang rute Singapura-Jakarta juga di-stop. Seharusnya kalau belum ada Notam larangan masuk ke Cengkareng ya tidak perlu takut, karena kita kan selalu memonitor kondisi di lapangan," cetusnya.

Corporate Communication Manager AirAsia, Audrey Progastama Petriny mengakui bahwa maskapainya telah menghentikan penerbangan dari dan ke bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng) sejak sore kemarin. "Tapi ini hanya untuk sementara waktu. Dikarenakan abu vulkanik Merapi telah menyebar ke wilayah Cengkareng sehingga berpotensi menganggu lalu lintas udara," kata dia.

Penerbangan pertama yang dibatalkan adalah rute Jakarta-Denpasar yang sedianya berangkat pada pukul 15.05 WIB, lantas rute Denpasar-Jakarta pada pukul 15.25 WIB. Pembatalan penerbangan terus berlanjut hingga malam hari, diantaranya, untuk rute Kuala Lumpur-Jakarta pukul 17.25 WIB hingga rute Singapura-Jakarta pada pukul 22.10 WIB. "Ini demi keselamatan penumpang," tegasnya.

Bukan itu saja, menyusul pembatalan semua penerbangan dari dan ke Yogyakarta akibat meletusnya Gunung Merapi, AirAsia juga memutuskan untuk turut membatalkan semua penerbangan ke dan dari Bandung. "Kita mohon pengertian dari penumpang, karena kita melihat abu vulkanik telah menyebar hingga ke Bandung dan dapat membahayakan penerbangan," tukasnya.

Audrey mengaku maskapainya telah menginformasikan ke seluruh penumpang mengenai pembatalan itu melalui telepon, SMS dan email. AirAsia siap mengembalikan biaya tiket yang telah dikeluarkan untuk rute-rute yang dihentikan (refund) sesuai dengan metode pembayaran saat pembelian. "Bisa juga uangnya disimpan dalam bentuk credit shell untuk pembelian kursi penerbangan AirAsia lainnya," kata dia.

Mengenai penerbangan tanggal 7 Nopember 2010 (hari ini) untuk sementara tidak ada perubahan dan masih akan berjalan sesuai jadwal. Namun begitu pihaknya akan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di Merapi setiap saat. "Kami terus memantau kondisi di lapangan dan akan menginformasikan pihak-pihak terkait jika ada perubahan malam ini (tadi malam)," ungkapnya.

Namun begitu, hingga pukul 20.00 WIB, Garuda Indonesia belum memutuskan untuk menghentikan penerbangan ke Jakarta. VP Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto menyebut pihaknya masih memonitor kondisi atau situasi sebaran abu vukanik secara terus menerus. "Kita tidak akan membuat keputusan hanya berdasarkan forecast (perkiraan-red)," tukasnya.

Pujo mengaku maskapainya tetap akan mengacu pada Notam (Notice for Airman) yang dikeluarkan oleh otoritas penerbangan, dalam hal ini Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. "Sejauh tidak ada Notam dari otoritas penerbangan yang menyatakan bandara Soetta terkena debu sehingga tidak dapat dilaksanakan penerbangan, maka kita tetap akan terbang," jelasnya.

Maskapai Lion Air juga masih menjalankan rute dari dan ke Jakarta. Maskapai berlambang singa itu masih menganggap jalur penerbangan dari dan ke Jakarta aman. Namun, pihaknya tetap akan terus memonitor perkembangan Merapi. "Sampai saat ini kami menganggap masih normal. Kecuali otoritas penerbangan atau analisis kita menyatakan memang sudah mencapai tingkat bahaya. Kayaknya Cengkareng belum ada apa-apa deh," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.

JPNN

Posting Komentar

0 Komentar