Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Polisi terus mengembangkan kasus penyiksaan dan pembunuhan pembantu rumah tangga (PRT) di Medan. Diduga ada 10 orang yang hilang setelah disiksa oleh majikannya yang kini sudah menjadi tersangka.
"Berdasarkan keterangan korban yang dijadikan sebagai saksi, sekira 10 orang pekerja di rumah tersebut menghilang. Namun tidak diketahui apakah tewas atau lari," ujar Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Istanto Bram, Senin (1/12/2014).
Meski demikian, namun tersangka tetap membantah melakukan penganiayaan.
"Mereka tetap membantah, tak mengakui perbuatannya," sebut Bram.
Informasi 10 pekerja yang hilang, lanjutnya, akan ditindaklanjuti untuk mengetahui kebenarannya.
Kasat kembali mengatakan, adanya korban PRT yang ditemukan tewas lainnya dan dibuang di kawasan Labuhan Deli. Korban diketahui bernama Yanti.
"Jadi ada sebuah foto korban tewas. Saat ditunjukkan, para PRT meyakini itu rekan mereka Yanti yang dibunuh seminggu setelah Chichi tewas," sambung Bram.
Menurut korban, Yanti dibuang di dekat laut, tepatnya bawah jembatan sekitar satu minggu setelah Chichi ditemukan tewas di Barus Jahe, Tanah Karo.
"Sebenarnya ada tiga nama pekerja yang tewas disebutkan para korban penganiayaan. Dua sudah di dapat, satu lagi masih diselidiki," terangnya.
Soal Yanti, Bram menyebutkan mayatnya masih di RS Pirngadi dan penyidik secepatnya akan melakukan koordinasi untuk autopsi.
Disinggung soal R yang sempat dibantarkan di sebuah rumah sakit, Bram tidak menampiknya.
"Kemarin pelaku memang sempat tak sadarkan diri. Dokter menyebutkan karena kurang sehat. Jika sudah memungkinkan, segera kita bawa lagi ke sel," pungkasnya.
Penganiayaan terhadap PRT terungkap setelah petugas menggerebek rumah milik penyalur tenaga kerja CV Maju Jaya di Jalan Angsa/Madong Lubis, Kamis (27/11) sore. Dari rumah itu, diselamatkan tiga PRT perempuan, yaitu Endang Murdaningsih,55, asal Madura, Anis Rahayu,25, asal Malang, dan Rukmiani,43, asal Demak.
OKEZONE
0 Komentar