GARA-GARA BABI, KOMANDAN LINMAS TEWAS DIBACOK

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)


Agustinus Mauk, Komandan Perlindungan Masyarakat (Linmas), Desa Naku, Kecamatan Biboki Feot Leu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas dibacok oleh lima orang pelaku yang juga adalah warga satu desa lantaran ikut membantu menyelesaikan kasus dugaan pencurian seekor babi di rumah Ketua RT setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Markas Polres TTU, Jumat (12/12/2014), kejadian itu diketahui berawal ketika Melkior yang juga adalah kakak kandung Agustinus, dituduh telah mencuri seekor babi milik Frans Mali, Minggu (7/12/2014) lalu.

Frans Mali yang tak terima babinya dicuri kemudian melapor ke Kepala Desa Naku, Selasa (9/12/2014). Sang kepala desa lalu menyarankan kepada Frans Mali untuk mengurus kasus tersebut ke Ketua RT 16.

Atas saran kepala desa tersebut, Frans Mali pun mendatangi ketua RT 16, Ambrosius Aman untuk melapor kalau babi miliknya telah dicuri oleh Melkior. Mendapat laporan itu, Ketua RT lantas meminta salah seorang anggota Linmas untuk menjemput Melkior di rumahnya agar kasus tersebut diselesaikan di tingkat RT.

Namun ketika anggota Linmas itu sampai di rumah Melkior, orang yang dicari tidak berhasil ditemui. Baru pada Kamis (11/12/2014) kemarin, seorang anggota Linmas mendatangi rumah Melkior sebanyak dua kali dan memintanya untuk menghadap ke Ketua RT. Melkior pun akhirnya menyanggupi dan datang pada sore hari sekitar pukul 15.00 Wita.

Saat mendatangi rumah Ketua RT, Melkior membawa serta seekor babi. Namun belum sempat masuk rumah ketua RT, Melkior dihadang Frans Mali bersama empat orang kerabatnya kemudian menanyakan babi yang dibawanya itu. Akibatnya terjadilah keributan.

Agustinus yang melihat keributan itu, kemudian datang dan mencoba untuk melerai, namun Frans Mali dan empat orang kerabatnya langsung menyerang Agustinus dan Melkior dengan menggunakan batu sehingga dua kakak beradik itu pun mengejar Melkior dan kerabatnya.

Ketika keduanya mengejar sampai di depan Kapela (gereja) Naku, para pelaku langsung balik memukul kedua korban dengan kayu, batu dan membacok kedua pelaku dengan parang sehingga Agustinus tewas di tempat, sedangkan Melkior menderita luka bacok di sekujur tubuh. Melkior dilarikan ke Puskesmas setempat dan saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Atambua, kabupaten Belu.

Sementara itu, lima orang pelaku langsung melarikan diri. Lima orang pelaku tersebut yakni Frans Mali, Gregorius Bouk, Ferdi Manek, Blasius Kefi dan Mau Seran.

Kapolres TTU, AKBP Robby Medianus Samban, mengatakan dari lima orang pelaku yang kabur, baru satu orang yang berhasil dibekuk dan saat ini sudah diamankan di Markas Polres TTU.

“Saya sudah perintahkan Kapolsek dan Kasatreskrim untuk turun ke TKP kemarin. Satu orang tersangka sudah kita amankan di Mapolres beserta barang bukti berupa parang untuk pengembangan penyidikan,” kata Robby, Jumat siang, tanpa menyebut identitas pelaku yang ditangkap itu.

Saat ini, lanjut Robby, pihaknya masih terus melakukan pengembangan dengan terus memburu para pelaku yang masih kabur. 


KOMPAS



Posting Komentar

0 Komentar