Ini suatu bentuk kampanye politik paling buruk yang pernah ada, tulis situs TIME.com, Rabu 25 Juni 2014. Tulisan berjudul asli "This Indonesian Nazi Video Is One of The Worst Pieces Of Political Campaigning Ever," ini dibuat sebagai reaksi atas tayangan video musik yang dikemas oleh Ahmad Dhani. Ahmad Dhani adalah artis senior Indonesia yang sejak awal menyatakan dirinya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta dalam pemilihan presiden yang akan datang.
Bagi TIME, tayangan video yang dibintangi oleh Ahmad Dhani sendiri beserta para finalis Indonesian Idol 2014 benar-benar buruk. Terutama penampilan Ahmad Dhani yang memakai baju bergaya seragam Komandan pasukan elit Nazi Jerman Schutzstaffel atau terkenal dengan inisial SS yang bernama Heincrich Luitpold Himmler.
Harian Der Spiegel dari Jerman, Selasa 24 Juni 2014 bahkan menulis bahwa "Dhani memakai lencana pada kerah dan lencana merah pada bagian saku kanan yang sama." Lencana kembar di kerah dengan lencana merah di sebelah kanan adalah pakaian kebesaran Heinrich Himmler, yang dikenal karena kekejiannya dalam sejarah Nazi Jerman.
Menurut Wikipedia, Himmler adalah komandan SS Jerman dan salah satu tokoh yang paling berpengaruh di Jerman saat era Nazi. Dia juga menjadi organisator utama Holocaust. Sebagai pendiri dan opsir yang bertugas di kamp konsentrasi Nazi dan regu kematian Einsatzgruppen, Himmler bertanggung jawab kematian 6-12 juta jiwa. Korban-korbannya ialah orang Yahudi, Slavia, Kristen, Gipsi, homoseksual, komunis, liberal, Freemason, Saksi Yehovah, bangsa kulit hitam dan orang dari banyak bangsa lain.
TIME mengutip pernyataan Daniel Ziv, pembuat film dokumenter "Jalanan"(2014), yang tinggal di Bali, yang mengatakan "Video itu (membawa) gambaran Skinhead Nazi dalam politik Indonesia." Lebih buruknya lagi menurut TIME, lagu yang pakai dalam video itu ternyata memakai lagu klasik grup legendaris Queen dari Inggris "We Will Rock You" tanpa izin. Brian May, gitaris Queen menyatakan dalam akun twitter pribadinya bahwa "..tentu saja ini semua tanpa seijin kami."
Perlu diketahui, sebelumnya simbol-simbol Nazi yang dipakai membuat sebuah Kafe di Bandung juga telah menuai kritik dari dunia Internasional. Gaya berpakaian Ahmad Dhani lengkap dengan retorika yang sangat bersemangat dia bawakan dalam penampilan dia di publik dan di akun twitternya sedikit banyak mengingatkan orang pada gambaran ultra nasionalis atau fasisme yang pernah ada dalam sejarah perang dunia kedua.
TIME juga menyitir kutipan dari Allan Nairn, jurnalis dan blogger Amerika yang sempat mewawancarai Prabowo Subianto pada tahun 2001. Prabowo pernah berkata kalau Indonesia memerlukan "Rejim Otoriter yang Baik". ( a benign authoritarian regime). Pada saat itu purnawirawan jenderal ini tidak segan-segan menunjukkan kekagumannya pada kepemimpinan Pervez Musharraf di Pakistan. "Do I have the guts, am I ready to be called a fascist dictator? Musharraf had the guts." kata Prabowo kepada Allan Nirn, yang kurang lebih artinya "Jika aku punya keberanian itu, apakah aku siap untuk disebut sebagai diktator fasis? Musharraf punya keberanian itu," kagum Prabowo.
Seperti diberitakan, kelakuan Dhani tersebut banyak memperoleh kecaman. Glenn Fredly, musisi, mengungkapkan kekecewaannya melalui akun Twitter-nya, @GlennFredly. "Sy KECEWA dgn cara @AHMADDHANIPRAST sesama musisi harusnya beri edukasi politik yg cerdas! Bukan jd permalukan bangsa sendiri di mata dunia," kicau Glenn.
Dia menambahkan, "Anda @AHMADDHANIPRAST JANGAN BICARA anda menghormati Gus Dur, bila simbol Fasis NAZI anda pakai untuk berkampanye! ini Negara PANCASILA!" Glenn juga menulis, "Bila anda @AHMADDHANIPRAST ingin pergunakan momentum Pilpres ini utk mendapat perhatian, anda berhasil! Berhasil permalukan diri anda sendiri."
Hal senada juga dilakukan oleh Anggun C. Sasmi. Penyanyi ini mengungkapkan kekecewaannya melalui beberapa twit. "Kaget, kecewa, malu dan sedih melihat headline di portal berita Jerman, Spiegel, ada foto @AHMADDHANIPRAST memakai seragam Heinrich Himmler yang adalah leading member Nazi!. Jutaan orang dibunuh secara kejam oleh mereka hanya karena mereka berbeda agama, ras dan visi. Memakai seragam org kepercayaan Hitler adalah mengenang kekejaman yang mencoreng muka dunia dan menggubris kepedihan keluarga jutaan korban. Aku berdoa semoga Indonesia tidak jatuh ke fasisme!
MERDEKA
APA ITU BISNIS
BOOKNITY? JOIN/GABUNG BISNIS BOOKNITY DISINI http://goo.gl/9TQgcd
0 Komentar