Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Sedikitnya 16 pelajar Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Tegal, Jawa Tengah, ditangkap Sat Reskrim Polres Tegal karena diduga terlibat dalam kasus penganiayaan yang menimpa korban Galih Masruhi (16) hingga meninggal dunia.
Kapolres Tegal AKBP Tommy Wibisono saat dikonfirmasi sejumlah media, Senin (23/6) membenarkannya. Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap 16 siswa SUPM yang merupakan kakak kelas korban.
"Jumlah tersebut merupakan pengembangan dari keterangan tiga pelaku yang ditangkap Minggu malam setelah kejadian," ujar Tommy.
Tommy menyatakan korban dianiaya oleh 22 seniornya saat akan melakukan pesta kenaikan kelas di kediaman salah satu pelaku Boni (17), di Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, Tegal. Selain Galih, para pelaku juga menganiaya sekitar 25 junior lainnya.
"Baru 19 pelaku yang kami amankan untuk dimintai keterangan. Sedangkan korbannya baru enam yang sudah dipanggil ke Polres," terang Tommy menegaskan.
Nur Rahmat (16), salah satu korban mengaku pertemuan dengan para seniornya tersebut sudah direncanakan sejak masih tinggal di asrama. "Dimana pada saat itu para teman seangkatannya dimintai uang iuran sebesar Rp 10.000," terang Nur.
Uang tersebut, menurut Rahmat, digunakan untuk menggelar pesta makan bersama sebagai tanda syukuran kenaikan kelas. Karena tidak membangkang, dia bersama teman-temannya mendatangi lokasi pesta.
"Semua yang ikut syukuran kurang lebih ada 25 orang, gabungan kelas Teknik Perikanan Laut (TPL) dan Nautika Perikanan Laut (NPL). Setelah sampai di lokasi, kami malah dipukuli," ungkapnya saat akan diperiksa di Unit PPA Sat Reskrim Polres Tegal.
Wahyu Faizal (16) rekan sekelas Galih yang juga korban lainnya menceritakan, setibanya di rumah Boni di Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, Tegal, rombongan Galih dkk justru langsung disuruh baris. Kemudian, secara bergiliran para senior memukul tubuh korban dengan beringas.
Selain itu, para senior juga kembali meminta uang iuran sebesar Rp 20.000 dengan dalih untuk menambah membeli makanan. Nahas, setelah mengumpulkan uang para korban kembali dipukuli menggunakan tangan kosong.
"Senior memukuli badan kami menggunakan tangan kosong. Tetapi tidak memukul bagian kepala. Tidak tahu kenapa, setelah memukul Galih, dia langsung jatuh pingsan," ujarnya.
MERDEKA
GABUNG BISNIS BOOKNITY DISINI, KLIK
0 Komentar