Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Suku Dinas Pendidikan Menengah (Sudin Dikmen) Jakarta Utara menutup kegiatan belajar dan mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Saint Monica di Sunter, Jakarta Utara, setelah adanya laporan kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh salah seorang guru disana terhadap muridnya yang berusia 3,5 tahun.
Kasudin Dikmen Jakarta Utara, Mustafa Kemal mengatakan, setelah adanya laporan kasus kekerasan seksual disana, pihaknya langsung melakukan pengecekan. Akhirnya diketahui jika PAUD Saint Monica, tidak mempunyai izin.
"Kami sudah melakukan monitoring izin lembaga dan kepala sekolah pun sudah mengakui bahwa mereka tidak memiliki izin," ujarnya, Rabu (14/5/2014).
Kemal melanjutkan, jangka waktu penutupan PAUD itu belum bisa dipastikan. Namun jika pihak Saint Monica telah memiliki izin sesuai dengan persyaratan maka kegiatan belajar disana bisa dilanjutkan lagi. Sementara terkait kasus kekerasan seksual, ia mengatakan hal itu diserahkan ke pihak kepolisian.
"Sesuai arahan Kepala Dinas Pendidikan, bila memang tidak berizin kita hentikan sementara. Tadi kita baru sampaikan secara lisan, tertulisnya akan menyusul besok," tegasnya.
Dia menambahkan, dalam mengurus perizinan, ada sekitar 20 instrumen pertanyaan yang harus diisi oleh sekolah. Diantaranya terkait kurikulum dan kualifikasi guru.
Sedangkan untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa di sekolah lain, menurutnya, akan dibentuk tim khusus monitoring terhadap perizinan sekolah. Dia menduga, smasih banyak sekolah sejenis yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tanpa ada izin.
Seperti diberitakan sebelumnya, L (3,5) bocah murid dari sebuah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara, mengaku telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh seorang guru perempuan berinisial S.
Menurut keterangan dari ibu korban yang berinial B, kasus tersebut terungkap karena kecurigaannya terhadap perubahan prilaku anaknya. B menjelaskan, anaknya sering mengeluh sakit pada bagian dubur sampai tidak mau pakai celana.
"Anak saya mengeluh sakit, sambil memegang bagian pantatnya. Saya tanya kenapa, kemudian dia bilang karena perbuatan gurunya Miss S. Saya tanya bagaimana, ia menjelaskan, kalau gurunya membuka celananya dan memasukan jarinya ke lubang dubur anak saya," ujarnya, Selasa (13/5/2014).
B mengatakan, berdasarkan pengakuan dari anaknya, perbuatan yang dilakukan oleh gurunya tersebut bukan sekali saja. Menurutnya kekerasan seksual yang diterima putranya tersebut terjadi saat sedang mengikuti kegiatan menari di sekolahnya.
Pasca kejadian itu ia pun kemudian melakukan pemeriksaan di RSCM dan ditemukan kalau anus anaknya terluka akibat kekerasan benda tumpul.
INILAH
0 Komentar