Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan aksi pengusiran dirinya dari arena Silatnas Partai Demokrat di Bogor, Jawa Barat, karena orang-orang yang tidak suka dengan dirinya gerah dengan keberadaannya. Orang-orang itu makin geram justru ketika dirinya yang menjadi pusat perhatian. Apalagi saat wartawan mengerubunginya untuk diwawancara.
"Mereka melihat, kok, bukan tokoh-tokoh yang disanjung yang diwawancara. Apa-apa Bang Ruhut saja gitu kan," kata dia santai saat diwawancara langsung Metro TV, Jakarta, Jumat (14/12) petang.
Ketika ditanya siapa tokoh-tokoh yang mereka sanjung, Ruhut bilang siapa lagi kalau bukan yang sering disebut mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. "Nazar beberapa kali bilang si A itu otak ini semua," kata Ruhut.
Ruhut menyebut si A yang dimaksud adalah Anas Urbaninggrum. "Biasalah ada beberapa badutnya menjerit-jerit, kita ketawa ajalah," ujarnya.
Ruhut dipecat dari posisinya sebagai salah satu ketua DPP Partai Demokrat. Ia sebelumnya mengaku dipecat karena sering meminta Anas mundur
Menurutnya, aksinya meminta Anas mundur untuk mengembalikan citra partai yang terpuruk karena sejumlah kader Partai Demokrat yang tersangkut kasus korupsi.
"Legowo mundur sementara. Manakala jadi tersangka dimundurkan, bagaimana citra partai kita nanti," katanya.
Ia juga mengungkapkan kedekatan Anas dengan Nazar sebelum Nazar menjadi terduga beragam kasus korupsi hingga suap yang menghebohkan Tanah Air.
Anas dan Nazar seperti prangko, eh.. pecah kongsi," katanya.
Ia juga mengaku bukan tidak menghormati azas praduga tidak bersalah. Tapi di sisi lain, ia juga mencotohkan budaya malu yang dipraktikkan di negara-negara demokratis seperti Korea Selatan dan Jepang.
"Presiden Korsel bunuh diri dia," kata Ruhut.
METROTV
0 Komentar