DAHLAN DIANGGAP MELECEHKAN DPR

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon menganggap bahwa Menteri BUMN Dahlan Iskan telah melecehkan DPR. Sebab, Dahlan telah absen rapat dengan Komisi VII soal inefisiensi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp 36,7 triliun.

"Ketidakhadiran Dahlan ini seharusnya tanggung jawab sebagai pejabat negara. Ini malah melecehkan dan membuat DPR kacau balau," kata Effendi dalam Rapat Kerja Komisi VII dengan Menteri ESDM, Pertamina, BPH Migas, dan PGN di Jakarta, Senin (3/12/2012).

Menurut Effendi, DPR saat ini seakan tidak dianggap oleh Dahlan Iskan. Mantan Direktur Utama PLN pada tahun 2010 ini sebelumnya juga sudah dua kali mengabaikan panggilan DPR dengan agenda yang sama.

Dengan kondisi tersebut, DPR tidak akan tinggal diam. Effendi menilai bisa saja Dahlan akan dipanggil sendiri tanpa kehadiran Menteri ESDM, Pertamina, BPH Migas, hingga PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai koleganya. Namun, kedatangan koleganya tersebut seharusnya akan bisa mengklarifikasi pernyataan Dahlan nantinya.

"Ini bukan etika pejabat negara, saya protes, ini tidak etis. Saya jadi tidak berempati dengan Pak Dahlan," ujarnya.

Berdasarkan jadwal dengan DPR, Dahlan memang dijadwalkan akan rapat kerja dengan Komisi VII soal inefisiensi PLN sekaligus rapat tentang penambahan kuota BBM bersubsidi dengan kolega yang sama. Namun, tiba-tiba pada pukul 10.30 tadi, Dahlan diminta datang ke Istana Merdeka bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengikuti rapat terbatas.

"Saya minta ini (ketidakhadiran Dahlan di Komisi VII) disampaikan ke Presiden. Mengapa setiap panggilan DPR, Dahlan selalu mengikuti jadwal Presiden. Kalau pembantu Presiden saja sudah kayak begini, apa yang kita harapkan untuk rakyat," katanya.

Effendi juga mengultimatum Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso yang juga dua kali tidak hadir dalam rapat soal inefisiensi PLN ini. "Saya minta ini undangan paksa, Dirut PGN juga dua kali tidak hadir. Kalau beliau sakit, nanti saya minta beliau tetap hadir meski dengan kursi roda sekalipun," ujarnya.

KOMPAS

Posting Komentar

0 Komentar