TETENGER TEMPAT KELAHIRAN BUNG KARNO DI KAMPUNG PANDEAN SURABAYA DIRESMIKAN



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Rumah di Jalan Pandean IV/40 tempat presiden pertama RI, Soekarno, dilahirkan resmi menjadi salah satu tempat bersejarah. Peresmian itu dikukuhkan dengan sebuah prasati (tetenger) yang dipasang di samping mulut gang.

"Setelah melalui kajian dan penelitian, ternyata terbukti jika rumah di Pandean ini adalah rumah Bung Karno dilahirkan," kata Direktur Soekarno Institute, Peter A Rohi, dalam sambutannya peresmian prasasti tempat kelahiran Soekarno di Jalan Peneleh, Senin (6/6/2011).

Peresmian tersebut dibarengkan dengan hari lahir tokoh proklamator yang 110 tahun lalu lahir tepat hari ini. Selain Peter, hadir juga putra Bung Tomo Bambang Sulistomo, cucu HOS Cokroaminoto yang rumahnya pernah menjadi tempat kos Soekarno, Hariono Sigit, Wakil Ketua DPRD Surabaya Wisnu sakti Buana, anggota DPR RI Indah Kurnia, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan tokoh masyarakat lain.

"Setelah melalui penelusuran yang dalam, kami meyakini jika ini tempat Bung Karno dilahirkan," ujar Risma.

Sebelum peresmian dilakukan, lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh seluruh undangan yang hadir. Peresmian dilakukan dengan membuka selubung prasasti yang diukir di atas batu granit hitam itu.

Pembukaan selubung dilakukan oleh Risma, Peter dan Hariono. Risma sendiri tidak menandatangani prasasti tersebut karena prasasti itu sebelumnya sudah
ditandatangani oleh walikota sebelumnya, Bambang DH, 29 Agustus 2010 lalu.

Selain foto, prasasti yang diukir dengan tinta warna emas itu bertuliskan 'Di Sini Tempat Kelahiran Bapak Bangsa Dr Ir Soekarno Penyambung Lidah Rakyat Proklamator Presiden Pertama RI Pemimpin Besar Revolusi'.

Sedangkan di bawah foto Soekarno tertulis alamat tempat dan tanggal lahir Bung Karno yakni Pandean IV/40, Bung Karno 9 Juni 1901 (Kamis Pon).

Dalam acara itu, diresmikan juga prasasti tempat Soekarno pernah bersekolah di Surabaya yakni di Hogere Burger School (HBS) pada tahun 1917 - 1920. Sekarang sekolah itu sudah beralih fungsi menjadi kantor pos besar di Jalan Kebon Rojo 10.

Prasasti granit hitam itu ditandatangi oleh Risma dengan tinta warna emas. Prasasti itu rencananya hendak dipasang di kantor pos besar Setelah melakukan peresmian, rombongan kemudian menuju ke rumah bersejarah tersebut.

Dari luar, rumah yang sekarang menjadi milik Jamilah itu masih nampak asli. Tidak ada renovasi signifikan yang menghilangan kesan kuno rumah tersebut. Di depan rumah itu berdiri sebuah banner besar lengkap dengan foto besar Soekarno bertuliskan 'Di kampung ini lahir Bung karno penyambung lidah rakyat Indonesia, penggali Pancasila'.

Rombongan yang masuk rumah menyempatkan diri masuk ke kamar pertama yang pernah menjadi kamar Soekarno waktu kecil. Dari rumah itu, rombongan kemudian menuju Mushola Darussalam yang sering menjadi tempat Soekarno sholat saat kecil.

TEMPO

Posting Komentar

0 Komentar