RAKYAT YAMAN RAYAKAN KEPERGIAN PRESIDEN SALEH



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Ribuan warga Yaman di Sanaa dan kota-kota lain merayakan kepergian Presiden Ali Abdullah Saleh ke Arab Saudi.

Presiden Saleh bertolak ke Riyadh hari Sabtu (4/6) untuk menjalani perawatan atas luka-luka yang dia alami dalam serangan terhadap kompleks istana kepresidenan hari Jumat.


Setelah pasti kabar mengenai keberadan Saleh di Saudi, sebagian warga bersuka cita di Lapangan Universitas di Ibu Kota Sanaa.


Banyak lagi yang berpawai di jalan sambil melambaikan bendera nasional dan memekikkan yel-yel ungkapan kemenangan.


Namun, ledakan dan baku tembak juga masih terjadi di bagian lain Sanna dan Kota Taiz di belahan selatan Yaman.


Masih belum jelas apakah Saleh akhirnya akan pulang ke Yaman setelah menjalani perawatan.


Presiden Saleh dilaporkan terbang bersama 35 anggota keluarganya, termasuk istrinya, dan juga perdana menteri serta ketua parlemen yang dikabarkan cedera parah.


Namun, putranya, Ahmad, dan kemenakannya, Ammar dan Yehia, yang menjabat panglima militer di bawah Presiden Saleh, dilaporkan masih berada di Yaman.


Kepergiannya membuat dia dalam posisi yang jauh lebih lemah.


Penjabat Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi mengisi kursi presiden, termasuk memegang kendali komando atas angkatan bersenjata dan badan-badan keamanan lain.


Dia dijadwalkan bertemu dengan jajaran pejabat tinggi militer dan putra-putra Saleh, lapor stasiun televisi al-Arabiya dengan mengutip beberapa sumber.


Ledakan dan suara tembakan terdengar di Sanaa dan ada laporan bentrok baru pecah antara aparat militer Yaman dan warga bersenjata dari kalangan kabilah yang bersaing dengan kabilah Presiden Saleh.


Sedikitnya lima orang tewas dalam serangan granat di sebuah kompleks militer di utara Sanaa.


Seorang sumber militer di lingkungan Divisi I Angkatan Darat, yang dipimpin oleh Jenderal Ali Mohsen yang telah membelot ke kubu oposisi, mengatakan kepada BBC bahwa sebuah bom tanpa disengaja meledak di kompleks militer tersebut.


Sementara itu, empat tentara Yaman tewas dalam serangan di kota Taiz di bagian selatan Yaman. Kota tersebut merupakan pusat lain demonstrasi antipemerintah Presiden Saleh. Salah seorang penyerang juga tewas dalam baku tembak.


Ada kekhawatiran bahwa pertarungan untuk berebut kekuasaan akan mulai pecah.


Putra tertua Saleh, wakil presiden, kalangan pemimpin kabilah dan gerakan protes warga berusaha untuk meraih kendali kekuasaan di Sanaa.


Saleh telah berkuasa di Yaman sekitar 33 tahun, namun dalam beberapa bulan terakhir dia kewalahan untuk mempertahankan kekuasaan di tengah gelombang protes pro-demokrasi dan serangan oleh kabilah-kabilah yang bersaing dengan kabilahnya.


VIVANEWS

Posting Komentar

0 Komentar