PENCURIAN MAYAT ANAK BALITA, KLENIK ATAU MEDIS




Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Peristiwa pencurian jasad anak balita yang beberapa hari terakhir marak di Sidoarjo, Jawa Timur, diduga terkait dengan ulah para calo yang berupaya mengeruk keuntungan melalui praktik jual beli mayat.

Di kalangan masyarakat muncul dugaan bahwa jasad anak balita tersebut dipakai untuk aktivitas klenik atau supranatural. Ada pula yang menduga pelaku mencuri mayat anak balita itu menjual hasil curiannya kepada para praktisi ilmu hitam.

Namun, sumber di kepolisian mengungkapkan dugaan lain. Mayat-mayat anak balita itu diperjualbelikan untuk kepentingan praktik medis, antara lain untuk dipelajari anatominya. “Unsur medis sebenarnya sudah diselidiki, tetapi tentu saja tidak semudah menguak motif dari unsur magis karena pencurian mayat ini tidak selalu disangkutkan dengan klenik. Terlebih pada zaman yang sudah modern,” ujar seorang perwira yang tak mau disebut namanya, Rabu (16/2/2011).

Perwira berpangkat ajun komisaris itu mengatakan, seandainya ada orangtua yang rela jenazah bayinya dimanfaatkan untuk kepentingan praktik medis, tentu saja harganya bisa mencapai jutaan hingga belasan juta rupiah. “Karena mahal inilah, bisa jadi dengan mencuri mayat bayi dari makamnya merupakan solusi bagi mereka. Namun, kemungkinan mereka memesan khusus kepada makelar mayat,” katanya.

Dugaan ini mengemuka sebab dari puluhan makam anak balita yang dibongkar, para pencuri hanya menggali dan mengambil mayat yang masih baru. “Pelaku hanya mengambil bayi yang organ tubuhnya masih utuh atau masih bisa digunakan untuk praktik medis,” katanya.

KOMPAS

Posting Komentar

0 Komentar