6 BERSAUDARA TEWAS AKIBAT MAKAN TIWUL



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Dua korban akibat mengonsumsi tiwul yang dirawat intensif di RSU RA Kartini, Jepara, akhirnya menghembuskan napasnya terakhir di waktu yang berbeda. Kedua anak Jamhamid warga Desa Jebol, Kecamatan Mayong, yang masih dirawat tersebut, Waridatus Solehah (15) dan Saidatul Kusniah (8) menyusul keempat saudaranya setelah sempat dirawat intensif.

Saidatul sendiri meninggal dunia pada Minggu (2/1/2011) sekitar pukul 19.35, sedangkan kakaknya Waridatus meninggal dunia pada Senin (3/1/2011) pukul 03.00. Dengan kejadian ini, ada enam anak pasangan Jamhamid (45) dan Siti Sunayah (41) yang mengonsumsi tiwul meninggal secara bergantian.

Jasad kedua anak terakhir ini dimakamkan, Senin di pemakaman desa setempat yang turut dihadiri Bupati Jepara Hendro Martojo yang mengucapkan bela sungkawa. Kedua kroban terakhir yang meninggal ini sebenarnya sempat membaik kondisinya. Kemudian tak berselang lama, kondisi Waridatus dan Saidatul kembali memburuk.

Sementara itu, H Fihri yang turut dirawat, kondisinya membaik. "Kami sebenarnya berharap kedua anak kami ini bisa bertahan saat dirawat intensif di rumah sakit. Namun, Tuhan berkehendak lain, kedua anak kami akhirnya meninggal dunia mengikuti keempat saudaranya," ujar Jamhamid di sela-sela menemui para tetangganya yang bertakziah ke rumahnya.

Kapolres Jepara, AKBP Ruslan Ependi mengatakan, usai dilakukan autopsi atas jasad Abdul Amin (3) dan Ahmad Kusriyanto (5), polisi mengumpulkan beberapa barang bukti untuk dilakukan pemeriksaan uji di laboratorium forensik Polda Jateng yakni berupa sisa makanan (tiwul) siap makan, pemanis buatan cap Dua Kelapa, sisa muntahan dari korban Ahmad Kusriyanto, bahan tiwul yang siap makan dan tiga potong ketela pohon yang telah dikupas kulitnya.

Sebelumnya, empat anak pasangan ini tewas setelah mengonsumsi tiwul. Keempatnya tewas secara beruntun sejak Sabtu (1/1/2011) hingga Minggu (2/1/2011). Korban tewas adalah Lutfiana (24), anak pertama dari pasangan Jamhamid (45) dan Siti Sunayah (41). Disusul kemudian secara berturut-turut adiknya bernama Abdul Amin (3), Ahmad Kusriyanto (5), dan Muhammad Hisyam Ali (13).

Lutfiana tewas Sabtu (1/1/2011) sekitar pukul 08.00 di rumahnya. Sebelumnya, para korban ini mengaku mual sejak Jumat (31/12/2010) setelah mengkonsumsi tiwul bikinan Sunayah. Menurut keterangan Jamhamid, sebelumnya, keluarganya itu mengonsumsi tiwul yang terbuat dari ampas ketela pohon. Tiwul tersebut sengaja dibuat oleh Sunayah sebagai makanan pengganti nasi saat sarapan. "Gejala keracunan ini diketahui sejak Jumat sore. Ditandai dengan mual-mual, pusing lalu muntah-muntah yang terjadi hampir bersamaan," ujarnya.

Meninggalnya keenam anaknya ini dimungkinkan karena terlambat dibawa ke rumah sakit karena semula pihak keluarga menganggap sakit yang diderita anak-anaknya bukan keracunan melainkan hanya sakit biasa yakni masuk angin. "Bahkan, Lutfiana sempat beli obat masuk angin ke warung dekat rumah," imbuhnya.

BERITAJATIM

Posting Komentar

0 Komentar