POLRI BAKAL KERJASAMA DENGAN POLISI KORSEL BURU KONSEPTOR MCA

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Salah seorang anggota Kelompok Muslim Cyber Army (MCA) bernama Suhendra Purnama diketahui berada di di Korea Selatan. Dia diketahui adalah salah satu konseptor MCA. Mabes Polri pun berencana bekerjasama dengan Kepolisian Korea Selatan terkait hal itu.

"Masalah MCA masih didalami lagi karena ada yang di luar negeri. Kita akan kerjasamakan dengan kepolisian Korsel mereka kan punya LO, sementara kita kan enggak punya melalui interpol lah nanti ya," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Kompleks Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/3).

Sampai saat ini pihaknya masih terus menelusuri atau mendalami siapa dalang atau otak di balik kelompok MCA yang membuat berita bohong atau menyebarkan ujaran kebencian ke masyarakat.

"Ini sedang kita dalami artinya kalau ini terbukti konspirasi kan ada terlihat siapa berbuat apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa, itu akan ketauan. Kita akan ungkap semua," jelasnya.

Jenderal bintang dua ini menerangkan bahwa pemilik atau pemegang akun MCA dengan penyebar berita bohong dan ujaran kebencian di media sosial saling mempunyai kaitan dengan akun lainnya.

"Tetapi fakta yang ada kita temukan beberapa orang yang ternyata terkait juga. Antara satu akun dengan akun lain, akun tersebut ternyata ada kaitannya," terangnya.

Seperti diketahui, Dittipid Siber Bareskrim Polri menangkap enam orang pelaku ujaran kebencian dan membuat berita bohong yakni Rizki Surya Dharma (35), Ramdani Saputra (39), Yuspiadin (24), Ronny sutrisno (40) dan Tara Arsih Wijayani (40). Enam orang tersebut tergabung dalam Muslim Cyber Army (MCA).

Kemarin, Polresta Sidoarjo menangkap pelaku penyebar kabar bohong alias hoaks dan ujaran kebencian yang berkaitan dengan akun Facebook MCA. Pelaku yang diketahui bernama Emir Rianto (56) itu diduga memprovokasi melalui unggahan The Family MCA.

MCA diketahui mempunyai empat kelompok jaringan yang bekerja masing-masing. Pertama, kelompok The Family MCA yang mempunyai sembilan orang admin dalam group tersebut bertugas untuk merencanakan dan mempengaruhi member lain.

Yang kedua yaitu kelompok Cyber Moeslim Defeat Army yang memiliki 145 member. Kelompok tersebut bertugas untuk melakukan setting isu hoaks yang akan diviralkan.

Selanjutnya Kelompok Snipper yang mempunyai 177 member dalam kelompok itu bertugas untuk menyerang seseorang atau kelompok yang diduga lawan MCA. Terakhir yaitu MCA United yang merupakan grup terbuka bagi siapa yang memiliki visi-misi MCA.

MERDEKA

Posting Komentar

0 Komentar