Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Media Jawa Pos meminta maaf karena telah menurunkan sebuah berita yang tidak benar secara kaidah jurnalistik alias bohong. Berita berjudul “Tersangka Muslim Cyber Army Diduga Ahokers” yang sempat membuat heboh itu kini telah dicabut.
Sekira pukul 20.27 WIB, Pemimpin Redaksi Jawa Pos, Dimas Ginanjar memposting sebuah berita di halaman Hukum dan Kriminal bertajuk “Penjelasan Terkait Berita Muslim Cyber Army yang Tidak Sesuai Standar”
Berikut isi berita klarifikasi tersebut”
JawaPos.com – Terima kasih atas respon pembaca atas artikel di JawaPos.com terkait Muslim Cyber Army dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diunggah pada Minggu (4/3). Redaksi JawaPos.com meminta maaf karena artikel tersebut telah menimbulkan kegaduhan akibat dari proses jurnalistik yang tidak sesuai dengan standar JawaPos.com.
Berdasarkan peninjauan internal redaksi, ditemukan fakta bahwa editor terburu-buru dalam mengunggah artikel tersebut. Sehingga, mengabaikan standar yang ditentukan terutama terkait dengan cover bothside. Termasuk, untuk selektif dalam mencari narasumber karena telah menjadikan akun anonim sebagai rujukan utama.
JawaPos.com menyadari kesalahan itu, dan telah melakukan evaluasi secara internal. Tidak hanya terhadap personil yang telah melakukan kesalahan. Tetapi juga seluruh tim untuk memastikan kesalahan serupa tidak lagi terjadi. Berita terkait juga kami putuskan untuk dihapus. Terima kasih kepada pembaca telah menjadi bagian untuk membuat JawaPos.com menjadi lebih baik.
Pemimpin Redaksi JawaPos.com
Dhimas Ginanjar
Namun, sayangnya dalam berita klarifikasi tersebut tidak memuat dengan tegas berita apa yang dimaksud, sesuai dengan pedoman media siber yang disepakati penyelenggara media online dan dewan pers. Bahkan, link berita yang dimaksud, yaitu berjudul “Tersangka Muslim Cyber Army Diduga Ahokers” yang diturunkan sekira pukul 11.00 WIB siang, Minggu 4 Maret 2018. Saat coba diklik, tautan tersebut kembali ke welcome page www.jawapos.com
Diketahui, Minggu 4 Maret 2018 sekira pukul 11.00 WIB, Jawapos menulis sebuah berita berjudul “Tersangka Muslim Cyber Army Diduga Ahokers”. Berita tersebut, mengutip dari akun anonym di sosial media tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu, dan tanpa melakukan cover bothside.
Akibatnya, berita tersebut menjadi viral di tengah masyarakat. Bahkan, sebagian besar memercayai berita yang diturunkan media yang didirikan Dahlan Iskan tersebut, dengan menyebarkannya di sosial media.
ORANYENEWS
0 Komentar