PDIP MINTA POLISI TANGKAP PENYEBAR HOAX KEKERASAN KE PEMUKA AGAMA

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Politisi PDI Perjuangan yang juga Anggota Komisi II DPR RI, Budiman Sudjatmiko meminta pihak kepolisian agar segera membongkar dan menangkap penyebar hoax soal kekerasan ke pemuka agama.

“Segera bongkar dan tangkap. Mereka yang tak dewasa berpolitik selalu saja membuat gaduh. Si pecundang yang biasa ngunyah dogma mentah-mentah tanpa bumbu,” kata Budiman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (23/2).

Menurut Budiman, perekayasa dan penyebar hoax itu dilakukan oleh mereka yang mencari duit di jalan poltik, namun aslinya bermental pemalas cuma modal ngomong, padahal mereka jika bekerja real mereka nggak mampu. Jadi kerjanya, mengadu domba, bikin suasana gaduh.

Ia menambahkan, hal ini tidak bisa dibiarkan guna menciptakan suasana politik sehat dalam menghormati dan menjunjung demokrasi.

“Aku mikirnya berpotik itu mulia namun sekarang terbalik, berpolitik dimaknai sebagai alat menyedot duit,” sindir Budiman.

Ia juga menilai, semakin rajin pemenang yang jujur membersihkan lumpur, semakin bersemangat juga si pecundang yang dengki mengotori lantai dengan macam-macam kotoran baru dan bau, itulah faktanya.

“Sebagian besar dari orang-orang ini dulu latihan berpolitiknya dalam tradisi seperti itu. Kekuasaan bukan sebagai kendaraan bagi ide-ide politik tapi sebagai alat penyedot duit,” tandasnya.

Seperti diketahui, saat ini pihak Kepolisian telah mengantongi identitas sejumlah akun penyebar kabar bohong atau hoax mengenai kekerasan terhadap sejumlah pemuka agama.

Polri telah mengelompokkan para aktor penggoreng isu penyerangan terhadap pemuka agama di media sosial menjadi dua, pertama yang mencuatkan kabar bohong soal penculikan ulama, guru mengaji dan muadzin; dan kedua yang melakukan penghinaan terhadap tokoh agama.

“Jadi siap-siap saja jika masih terus menyebarkan hoax, fitnah, atau apapun yang melanggar norma seperti itu,” tutup Budiman.

AKURAT

Posting Komentar

0 Komentar