Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Letak Gereja Santa Lidwina Bedog yang diteror pelaku dengan menggunakan senjata tajam panjang pada Minggu (11/2) pagi tak jauh dari kediaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif.
Oleh karena itu, ketika mendengar soal teror yang terjadi sekitar pukul 7.30 WIB tersebut, Syafii yang kediamannya berjarak sekitar dua kilometer dari gereja yang berada di kelurahan Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta itu pun segera mendatanginya.
"[penyerangan] Ini biadab," kata Syafii di sekitar gereja Santa Lidwina saat ditanya wartawan seperti disiarkan CNNIndonesia TV, Minggu (11/2).
"Harus ditelusuri betul, siapa orangnya, apakah ada kelompok atau bergerak sendiri. Saya percaya Polisi bisa bergerak cepat mengungkap ini," ujar cendekiawan muslim tersebut dengan nada geram.
Pemuka agama yang menetap di Nogotirto, Gamping, Sleman itu pun mengaku heran dengan aksi penyerangan yang menyasar di gereja sekitar kediamannya tersebut. Apalagi, sambungnya, jika dikaitkan dengan momen sentimen yang muncul jelang tahun politik Pilkada Serentak 2018. Syafii mengatakan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tak ada daerah yang melaksanakan Pilkada.
"Suasana setempat kondusif, selama ini nggak ada persoalan," ujarnya.
Sementara itu Kapolres Sleman Ajun Komisaris Besar Firman Lukmanul Hakim mengatakan pelaku saat ini mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Sempat dirawat di RS Akademik Universitas Gadjah Mada, pelaku kemudian dibawa ke RS Bhayangkara.
Selain itu, Firman mengatakan tim olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) masih mencari bukti-bukti pendukung di sana, dan memeriksa para saksi.
"Mudah-mudahan ada petunjuk-petunjuk yang lain. Nanti kami akan sinkronkan dengan tim penyelidikan dan hasil olah tim di TKP," ujar Firman.
Saat teror itu terjadi, jemaat di gereja tersebut sedang mengikuti kegiatan ibadah Misa Pagi. Pelaku kemudian berhasil diamankan polisi setelah sempat melawan saat hendak dihentikan aksinya.
Seorang saksi mata, Andhi Cahyo, menerangkan kepada CNNIndonesia.com aksi pria berpedang itu terjadi ketika awal Misa Pagi.
"Umat fokus berdoa, dan Romo sudah di altar," kata Andhi saat dihubungi Minggu (11/2).
"Saat itu pelaku masuk lewat pintu depan dan langsung menuju altar. Ternyata sebelumnya, dia sudah melukai seorang umat yang ada di teras depan."
Andhi mengungkapkan pelaku yang membawa pedang langsung masuk dan menuju altar sembari menyabetkan pedangnya. Dua orang jemaat pun terluka karena sabetan pedang. Romo Prier SJ yang memimpin misa juga turut terluka terkena sabetan pedang.
Pelaku juga mengayunkan pedangnya ke sekeliling dan menghancurkan patung Yesus dan Bunda Maria yang ada di mimbar.
Selain itu seorang petugas yang bermaksud mengamankan pelaku pun terluka karena sabetan senjata tajam sebelum dilumpuhkan dengan tembakan. Petugas yang terluka adalah Ajun Inspektur Satu Munir, personel Polsek Gamping yang terluka di bagian tangannya.
Saksi mata lain, Danang Jaya mengatakan meski pelaku sudah ditembak kakinya namun tetap berusaha menyerang anggota polisi.
"Petugas polisi tersebut sampai jatuh dan hampir terkena sabetan pedang," kata Danang seperti dikutip dari Antara.
CNN
0 Komentar