ORMAS ISLAM KABUPATEN BOGOR SEPAKAT TAK IKUT AKSI 299



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Bogor beserta para ulama di Kabupaten Bogor sepakat tak mengikuti aksi 299 di Jakarta, Jumat (29/9). Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah setempat bersama perwakilan Ormas Islam se-Kabupaten Bogor di Markas Polisi Resor Bogor, Kamis (28/9).

"Saya imbau masyarakat tidak terpancing kabar yang provokatif, seperti aksi 299 ini. Seluruh ulama serta organisasi Islam yang ada di Bogor sepakat untuk tidak perlu berangkat," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bogor Mukri Aji, Kamis (28/9).

Menurut Mukri, umat muslim sebaiknya memfokuskan kegiatan di mesjid lingkungannya masing-masing. Upaya memaksimalkan fungsi mesjid yang dimaksud, misalnya dengan mengadakan kegiatan doa bersama, istighosah dan dakwah yang mempersatukan umat dan mengajak bertoleransi.
"Masyarakat harus semakin cerdas. Mending di masjid saja, hidupkan masjid terdekat. Tidak perlu ke Jakarta (ikut aksi)," ujarnya.

Adapun ormas Islam yang hadir dan menyepakati, dikatakan Mukri, terdiri dari NU, Muhammadiyah, PUI serta organisasi Islam lainnya.

Menurut Mukri, para pimpinan ormas dan ulama yang hadir pada kesempatan itu juga meyakini permasalahan yang melatarbelakangi aksi 299 telah selesai. Karena itu, mereka menganggap umat muslim tidak perlu melakukan aksi unjuk rasa dan menyerahkan penangan masalah Ormas dan kebangkitan Partai Komunis Indonesia pada pemerintah.

Sementara Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto yang hadir dalam kegiatan itu turut mengapresiasi kesepakatan para ulama dan Ormas Islam se-Kabupaten Bogor. Agung menyatakan, jumlah massa yang berangkat dari seluruh wilayah Jawa Barat diperkirakan tak lebih dari 200 orang.

"Saya sudah keliling Jawa Barat, yang berencana berangkat sangat kecil jumlahnya," kata Agung saat ditemui usai acara silaturahmi di Mapolres Bogor, Jalan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Kamis (28/9).

Agung mengimbau, agar masyarakat tidak terprovokasi untuk ikut aksi 299. Lebih baik, menurut dia, masyarakat melakuku kegiatan dakwah di mesjid-mesjid.

"Lagian aksi unjuk rasa ke Jakarta bisa menghamburkan biaya kan," ujarnya.

Meski begitu, Agung menyatakan, kepolisian tidak bermaksud untuk melarang masyarakat melalukan aksi. Namun, jika bisa melakukan yang lebih efektif, seperti ibadah di masjid, mengapa tidak melakukan hal tersebut.

"Jadi polisi tak pernah melarang ya," ucapnya.

REPUBLIKA

Posting Komentar

0 Komentar