Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Dari 74 ribu calon jemaah umrah, baru 30 ribu yang diberangkatkan oleh First Travel. Alhasil, uang lebih dari Rp 500 miliar menguap entah ke mana. Mengapa bos First Travel bisa tega seperti itu?
Menurut kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meilala, dalam tipologi white collar crime, pelaku memiliki orientasi materi yang tinggi dan kepribadian yang tegaan.
"Kalau mau ditarik, kira-kira kepribadiannya paling nggak ada dua. (Pertama), umumnya white collar punya orientasi materialistik yang tinggi dan, kedua, ada orang yang mauan, tegaan, bisaan," kata Adrianus saat berbincang dengan detikcom, Senin (21/8/2017).
Dalam kasus First Travel, polisi telah menetapkan tiga tersangka, yaitu:
1. Andika Surachman
2. Anniesa Desvitasari Hasibuan
3. Kiki Hasibuan
Andika adalah suami Anniesa, adapun Kiki adalah adik Anniesa yang bertugas sebagai komisaris dan Direktur Keuangan First Travel. Setelah membangun First Travel, Anniesa kemudian terjun ke dunia desain
"Yang penting tujuannya tercapai, untung dan selamat. Tegaan atau mauan. Itu dimensi yang hampir selalu muncul pada pelaku kejahatan white collar," ujar Adrianus.
Lantas, bagaimanakah dengan Andika-Anniesa, apakah sudah memenuhi kualifikasi di atas? Adrianus tinggal mencocokkan teori di atas dengan kasus First Travel.
"Tinggal dicocokkan saja, kalau ada dua hal itu cocok dengan misal pelaku itu hedonistik, suka kehidupan yang mewah-mewah seperti materialistik, mungkin cocok dengan ciri-ciri itu. Tidak merasa bersalah malah minta ke Kemenag untuk menutupi dan menalangi, kan aneh tuh, kan sama saja dengan orang yang bisaan dan tegaan. Mungkin cocok dengan dua dimensi (karakter) yang saya bilang," cetus Adrianus.
Terkait dengan model bisnis yang dibangun First Travel, harus ditelusuri sejak kapan First Travel membangun sistem Ponzi. Modus Ponzi pada umumnya mengutak-atik jalur keuangan.
"Yang menarik, pertama, apakah seseorang yang menjadi pelaku skema Ponzi itu sudah merencanakan dari awal atau tidak. Saya menduga kalau pelaku skema Ponzi seperti kasus Koperasi Pandawa apakah dari awal sudah berniat dan berencana usaha beneran tapi lama-lama, karena butuh modal lebih besar, maka dia mulai mencari modal mengandalkan dari orang lain," papar Adrianus.
DETIK
JUAL Frutablend, Nes V, Glucella, Mr Pro, WMP, CMP, Peninggi Badan Calsea Bone, Penambah Berat Badan Mr Pro, Serum Wajah Phytocell, Dtozym, Gicafe, Soyess, dll Aman Alami BPOM TERLARIS - info & order LINE/WA 085721536262
0 Komentar